Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Cipinang Diguyur Beras Bulog, Pedagang Wajib Pasang Spanduk Harga

Kompas.com - 15/09/2023, 16:34 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menugaskan Perum Bulog untuk menggelontorkan 4.500 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).

Adapun rinciannya 1.500 ton ke 50 pedagang terverifikasi dan sebanyak 3.000 ton dikirim ke gudang Food Station BUMD DKI di PIBC.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, gelontoran beras SPHP ke PIBC merupakan arahan Presiden Joko Widodo agar terus memperluas cakupan beras Bulog sehingga menjangkau berbagai lapisan masyarakat.

Baca juga: Indonesia Sudah Impor Beras 1,6 Juta Ton, Terbanyak dari Thailand

"Ini fokus kita untuk membanjiri pasar dengan beras SPHP yang mana harganya kita atur sesuai dengan HET, yaitu harga penjualan tertinggi hingga di tingkat konsumen maksimal Rp 10.900 per kilogram. Dengan dibanjirinya PIBC dengan beras SPHP ini diharapkan dapat menurunkan harga beras kembali," ujar Arief dalam siaran persnya, Jumat (15/9/2023).

"Badan Pangan Nasional bersama Bulog terus menggelontorkan beras medium SPHP ke PIBC untuk stabilisasi pangan. Hari ini kita gelontorkan kepada 50 pedagang pertama yang datanya sudah diverifikasi oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi UKM Provinsi DKI Jakarta. Pedagang tersebut mendapatkan masing-masing 30 ton," sambungnya.

Untuk itu, pihaknya meminta agar seluruh toko yang menjual beras SPHP Bulog wajib memasang spanduk informasi harga sehingga masyarakat mudah dan cepat memperoleh informasi mengenai peredaran beras tersebut di pasaran.

Baca juga: Bapanas Yakin Bansos CBP Mampu Tekan Harga Beras

Melakui mekanisme tersebut, masyarakat dapat memperoleh beras SPHP dengan harga yang tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.

Adapun harga beras SPHP di PIBC paling tinggi Rp 10.385 per kilogram dan di pasar turunan atau di tingkat pengecer sampai kepada masyarakat harga eceran tertinggi sebesar Rp 10.900 per kilogram.

Arief juga meminta semua pihak dapat turut mengawasi penyaluran beras SPHP ini dengan harga eceran yang tertinggi yang telah ditetapkan.

Baca juga: Diduga Ada Praktik Monopoli, Bapanas Sidak Gudang Beras Wilmar

Arief berharap dengan adanya pengawasan pendistribusian beras ini penyalurannya benar-benar tepat sasaran dan dampaknya mampu menahan lonjakan harga beras sehingga kembali stabil.

Arief juga mengatakan, dengan digelontorkannya beras SPHP tersebut, masyarakat tidak perlu khawatir karena stok tersedia dan cukup. Karena itu, ia juga mengimbau masyarakat agar tidak membeli melebihi kebutuhan normal yang biasanya.

"Jadi saya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar berbelanja bijak, tidak perlu memborong beras di luar kebutuhan normal, karena stok beras yang ada cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar," pungkasnya.

Baca juga: Wilmar Bantah Lakukan Monopoli Beras

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com