Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Cucun Ahmad Syamsurijal
Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI

Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI

Akselerasi Menjadi Negara Maju Melalui Budaya

Kompas.com - 21/09/2023, 17:42 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dengan kata lain, modal sosial akan menghilangkan high cost economy dan menciptakan sistem ekonomi yang jauh lebih efisien.

Oleh karena itu, budaya sebagai indikator utama dari modal sosial dapat menjadi sumber pemberdayaan ekonomi dalam masyarakat dan harus kembali menjadi perhatian utama dalam pembangunan ekonomi Indonesia jika Indonesia benar-benar ingin menjadi negara maju.

Warisan budaya, seperti seni, kerajinan tangan, tarian, musik, atau kuliner, dapat menjadi aset penting dalam industri kreatif dan pariwisata.

Budaya akan membuka peluang ekonomi baru, termasuk penciptaan lapangan kerja, pengembangan usaha mikro dan kecil, serta peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

Budaya juga memiliki peran penting dalam pendidikan dan pengetahuan. Hal ini juga membantu mempromosikan toleransi, saling pengertian, dan penghargaan terhadap keberagaman.

Selain itu, pengetahuan tradisional yang dimiliki oleh masyarakat dalam hal pertanian, pengobatan tradisional, atau praktik keberlanjutan dapat diintegrasikan dalam upaya pembangunan yang berkelanjutan.

Budaya dapat memotivasi partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Partisipasi aktif masyarakat dapat membantu dalam perencanaan dan pelaksanaan kebijakan yang lebih responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi lokal.

Pentingnya budaya sebagai akselerator pembangunan ekonomi dapat dilihat dari kasus yang terjadi di negara Italia.

Negara Italia secara sosiologi terbagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu Italia bagian Selatan dan Italia bagian Utara.

Wilayah ini berada di dalam sistem yurisdiksi dan negara yang sama, tetapi dengan derajat perbedaan kemajuan yang cukup tinggi dan bahkan sangat timpang.

Bahkan dua wilayah di dalam suatu sistem bangsa yang sama berbeda secara antagonis yang mencolok satu sama lain.

Wilayah Italia Utara termasuk ke dalam kelompok masyarakat yang tertata bagus dan rapi, dengan sistem bisnis berjalan dengan baik.

Banyak hal seperti kegiatan-kegiatan sepakbola, seni budaya, dan sosial politik berjalan jauh lebih cepat dan lebih baik dibandingkan dengan Italia Selatan.

Kemajuan yang lebih baik dari wilayah Italia Utara ini berkaitan dengan modal sosial yang hidup lebih berkembang di seluruh lini kehidupan sosial dan masyarakatnya.

Sementara itu, di wilayah Italia Selatan banyak sekali ditemui sistem masyarakat yang tertutup dan tidak ada jembatan keluar yang terbuka. Contohnya adalah sistem mafia, seperti di wilayah Sicilia.

Karena itu, film-film seperti the God Father menunjukkan begitu kerasnya suatu sistem masyarakat di sana dan tidak adanya kepercayaan pada sistem yang lain, kecuali kepada kelompok gang-nya sendiri.

Hipotesis terhadap wilayah ini tidak lain karena modal sosial di dalam masyarakatnya tidak memadai.

Kasus perbedaan kemajuan dua wilayah ini bisa dijelaskan dengan melakukan elaborasi lebih lanjut atau menjelaskan eksistensi modal sosial dari masing-masing komunitas atau unit komunitas masing-masing.

Masyarakat Italia Utara dianggap bisa mewakili masyarakat yang mempunyai modal sosial yang tinggi, kuat, dan bagus.

Dengan demikian, kemampuan organisasi, perusahaan, pasar dan termasuk di dalamnya industri perbankan jauh lebih tinggi tingkatnya sehingga bisa mengembangkan masyarakatnya menjadi lebih maju dan bisa mencapai hidup lebih sejahtera.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com