Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Cucun Ahmad Syamsurijal
Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI

Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI

Akselerasi Menjadi Negara Maju Melalui Budaya

Kompas.com - 21/09/2023, 17:42 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Selain itu, dengan organisasi yang lebih maju dan masyarakatnya lebih sejahtera, sistem komunikasi masyarakat di wilayah utara lebih terbuka.

Keterbukaan dan saling percaya yang tinggi memungkinkan rakyat bisa berdagang, mengadakan transaksi, pinjaman modal ke lembaga perbankan ke tingkat lebih baik sesuai dengan yang diharapkan karena modal sosial yang hidup di dalam masyarakat Italia utara sangat kuat.

Perbedaan eksistensi modal sosial menyebabkan perbedaan dalam kemajuan organisasi, masyarakat dan sistem secara keseluruhan.

Memanfaatkan budaya

Salah satu budaya yang mencerminkan aspek modal sosial yang dimiliki bangsa adalah nilai-nilai sosial keagamaan.

Pemerintah bisa meningkatkan peran serta masyarakat melalui kegiatan-kegiatan sosial keagamaan terutama kagiatan dakwah keagamaan.

Kuatnya nilai agama yang dipegang masyarakat Indonesia dapat menjadi potensi penguatan sosial ekonomi masyarakat.

Ketika nilai-nilai agama yang mendorong keadilan sosial, kebersamaan, dan tanggung jawab sosial diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, hal ini berdampak positif pada perekonomian secara keseluruhan.

Dakwah sosial keagamaan dapat membangun kesadaran dan tanggung jawab sosial di antara masyarakat.

Hal ini dapat menginspirasi individu dan kelompok untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Misalnya, menggalang usaha mikro dan kecil dengan nilai-nilai keadilan, mempromosikan kegiatan bisnis yang berkelanjutan secara lingkungan, dan memberdayakan kelompok-kelompok ekonomi marginal.

Selain kontribusi langsung dalam dunia bisnis, dakwah sosial keagamaan juga dapat memberikan dorongan kepada umat untuk mengembangkan keterampilan, pendidikan, dan kewirausahaan.

Kegiatan keagamaan tersebut merupakan kegiatan yang dapat mendorong masyarakat di kelas menengah bawah untuk mampu memberdayakan dirinya menuju masyarakat dengan perekomian maju.

Menjadi negara maju harus dimulai dari bawah sehingga tidak menimbulkan ketimpangan antarelemen di dalam negeri dan tidak ada satupun warga masyarakat yang tertinggal (no one left behind).

Sayangnya sejauh ini belum terlihat secara jelas bagaimana menjadikan budaya dan nilai-nilai keagamaan ini menjadi lokomotif pembangunan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.

Ekonomi masih tetap dinilai dengan nilai-nilai ekonomi statis yang menjadikan masyarakat sebagai robot pembangunan.

Para generasi muda didesain sebagai objek dari perubahan global yang sifatnya homogen. Nilai-nilai kearifan lokal yang mendukung sustainable economy belum digunakan secara optimal atau bahkan hanya sekadar diperhatikan.

Padahal sangat jelas dalam berbagai undang-undang dan regulasi ekonomi, pembangunan ekonomi Indonesia diarahkan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, yaitu pembangunan yang tidak memberikan dampak negatif terhadap aspek sosial, lingkungan, dan budaya masyarakat.

Sudah saatnya Indonesia tampil terdepan dengan menggunakan budaya sebagai lokomotif pembangunan.

Jika hal ini bisa dilakukan, serta dengan modal sosial bangsa yang kuat, maka seluruh rakyat Indonesia bisa bergerak bersama dan bekerja sama untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju dengan nilai ekonomi terbesar di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com