Selain itu, dengan organisasi yang lebih maju dan masyarakatnya lebih sejahtera, sistem komunikasi masyarakat di wilayah utara lebih terbuka.
Keterbukaan dan saling percaya yang tinggi memungkinkan rakyat bisa berdagang, mengadakan transaksi, pinjaman modal ke lembaga perbankan ke tingkat lebih baik sesuai dengan yang diharapkan karena modal sosial yang hidup di dalam masyarakat Italia utara sangat kuat.
Perbedaan eksistensi modal sosial menyebabkan perbedaan dalam kemajuan organisasi, masyarakat dan sistem secara keseluruhan.
Salah satu budaya yang mencerminkan aspek modal sosial yang dimiliki bangsa adalah nilai-nilai sosial keagamaan.
Pemerintah bisa meningkatkan peran serta masyarakat melalui kegiatan-kegiatan sosial keagamaan terutama kagiatan dakwah keagamaan.
Kuatnya nilai agama yang dipegang masyarakat Indonesia dapat menjadi potensi penguatan sosial ekonomi masyarakat.
Ketika nilai-nilai agama yang mendorong keadilan sosial, kebersamaan, dan tanggung jawab sosial diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, hal ini berdampak positif pada perekonomian secara keseluruhan.
Dakwah sosial keagamaan dapat membangun kesadaran dan tanggung jawab sosial di antara masyarakat.
Hal ini dapat menginspirasi individu dan kelompok untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Misalnya, menggalang usaha mikro dan kecil dengan nilai-nilai keadilan, mempromosikan kegiatan bisnis yang berkelanjutan secara lingkungan, dan memberdayakan kelompok-kelompok ekonomi marginal.
Selain kontribusi langsung dalam dunia bisnis, dakwah sosial keagamaan juga dapat memberikan dorongan kepada umat untuk mengembangkan keterampilan, pendidikan, dan kewirausahaan.
Kegiatan keagamaan tersebut merupakan kegiatan yang dapat mendorong masyarakat di kelas menengah bawah untuk mampu memberdayakan dirinya menuju masyarakat dengan perekomian maju.
Menjadi negara maju harus dimulai dari bawah sehingga tidak menimbulkan ketimpangan antarelemen di dalam negeri dan tidak ada satupun warga masyarakat yang tertinggal (no one left behind).
Sayangnya sejauh ini belum terlihat secara jelas bagaimana menjadikan budaya dan nilai-nilai keagamaan ini menjadi lokomotif pembangunan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.
Ekonomi masih tetap dinilai dengan nilai-nilai ekonomi statis yang menjadikan masyarakat sebagai robot pembangunan.
Para generasi muda didesain sebagai objek dari perubahan global yang sifatnya homogen. Nilai-nilai kearifan lokal yang mendukung sustainable economy belum digunakan secara optimal atau bahkan hanya sekadar diperhatikan.
Padahal sangat jelas dalam berbagai undang-undang dan regulasi ekonomi, pembangunan ekonomi Indonesia diarahkan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, yaitu pembangunan yang tidak memberikan dampak negatif terhadap aspek sosial, lingkungan, dan budaya masyarakat.
Sudah saatnya Indonesia tampil terdepan dengan menggunakan budaya sebagai lokomotif pembangunan.
Jika hal ini bisa dilakukan, serta dengan modal sosial bangsa yang kuat, maka seluruh rakyat Indonesia bisa bergerak bersama dan bekerja sama untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju dengan nilai ekonomi terbesar di dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.