Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementan Gelar Jalan Sehat dan Minum Herbal dengan Peserta Terbanyak, Pecahkan Rekor Dunia

Kompas.com - 21/09/2023, 19:09 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) bersama puluhan ribu masyarakat Kota Bogor dan sekitarnya menghadiri acara fun walk atau jalan sehat dan minum jamu di Lapangan BB Biogen, Komplek Cimanggu, Kota Bogor, Jawa Barat (Jabar).

Selain menyehatkan masyarakat, kegiatan tersebut juga berhasil mencetak rekor dunia dengan meraih Piagam Penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) untuk kategori meminum jamu terbanyak dan serentak di 33 provinsi se-Indonesia.

Kegiatan jalan sehat dan minum jamu merupakan rangkaian puncak satu tahun berdirinya Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian (Kementan) sejak lahirnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 117 Tahun 2021.

"Salah satu yang paling penting dalam hidup ini adalah kesehatan. Pikiran sehat dan hati juga sehat. Nah, salah satu yang mendorong sehat adalah kita mau bersahabat dengan alam dan dengan apa yang kita miliki seperti herbal serta jamu-jamuan," ujar SYL dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis.

Baca juga: Manfaat Herbal untuk Mencegah Dampak Buruk Polusi Udara

Ia mengatakan, Indonesia merupakan negara paling kaya dengan aneka ragam komoditas herbal paling komplit di seluruh dunia.

Semua herbal tersebut, kata SYL, memiliki manfaat dan kegunaan yang luar biasa dalam mendukung kebugaran tubuh manusia.

"Jangan lupa Indonesia negara terbesar di dunia yang memiliki aneka ragam herbal. Bahkan, tiga tahun kita survive karena pertanian. Dan semangat seperti ini sangat penting untuk kita jaga bersama," imbuhnya.

Dihadiri sebanyak 10.794 orang

Pada kesempatan yang sama, Kepala BSIP Kementan Fadjri Djufri menyampaikan bahwa pemecahan rekor MURI tersebut dihadiri kurang lebih 12.830 orang dengan rincian 10.794 orang secara langsung dan 2.144 orang melalui online dari seluruh provinsi di Indonesia.

"BSIP sebagai pelaksana standarisasi siap menjaga produk lokal kita seperti herbal untuk dipromosikan di pasar ekspor. Alhamdulillah kita mendapat banyak dukungan, mulai dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) dan jajaran lingkup Kementan," katanya.

Sebagai informasi, dalam kegiatan tersebut turut hadir anggota Komisi VIII DPR RI Indira Chunda Thita dan anggota Komisi IV DPR RI Endang Setyawati Thohari.

"Alhamdulillah, pagi ini kita berada di tengah-tengah warga Bogor untuk menyehatkan tubuh melalui jalan sehat dan minum herbal," kata mereka.

Baca juga: Pandemi Covid-19, Guru Besar IPB: Orang Indonesia Sering Minum Herbal

Apresiasi dari PDPOTJI

Pada kesempatan itu, Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Inggrid Tania mengapresiasi hilirisasi dan gerakan minum herbal yang diinisiasi jajaran BSIP Kementan.

Menurutnya, hilirisasi sekaligus pembinaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tersebut merupakan langkah tepat dalam menumbuhkembangkan produk herbal siap ekspor.

"Bagus sekali kalau Kementan membina UMKM itu baik sekali. Jadi masyarakat bisa lebih mendapat bimbingan, termasuk bimbingan teknis mulai dari simplisia serbuk sampai membantu terstandarisasi untuk ekspor. Nah, ini kalau bisa dilakukan akan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat," kata Inggrid.

Baca juga: Minum Jahe Merah Meningkatkan Daya Tahan Tubuh, Kok Bisa?

Ia mengatakan, selama ini herbal memiliki manfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh sehingga dapat membuat seseorang terbebas dari penyakit.

Selain itu, kata Inggrid, herbal juga bisa meningkatkan vitalitas, kecantikan sampai mencegah penyakit infeksi.

"Jadi sangat bermanfaat sekali herbal untuk tubuh kita (karena) bisa memelihara kebugaran, vitalitas, kecantikan, dan membantu mencegah penyakit infeksi serta kronik degeneratif," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com