Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Dulu Ahok Keberatan Halim Dijadikan Stasiun Kereta Cepat?

Kompas.com - Diperbarui 04/10/2023, 09:58 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Kereta cepat pertama di Indonesia yang menghubungkan ibu kota Jakarta dan Bandung di Jawa Barat, akhirnya resmi beroperasi untuk publik setelah sempat beberapa kali tertunda.

Pembangungan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB), yang juga proyek kereta cepat pertama di Asia Tenggara, sempat molor hingga tujuh tahun dan membengkak sangat besar sehingga menelan biaya sekitar 7,27 miliar dollar AS atau setara Rp 112 triliun.

Sejak perencanaan, proyek ini sejatinya terus menuai pro kontra. Salah satunya, kala Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta (2014-2017), blak-blakan menyatakan kurang setuju dengan teknologi yang disodorkan China.

Yang paling ia soroti adalah desain Kereta Cepat Jakarta Bandung buatan China tidak cocok dengan rel kereta Indonesia. Sebab, kereta super cepat buatan Tiongkok memiliki desain dan jalur kereta yang lebar.

Baca juga: Stasiun Kereta Cepat Dikritik Jauh dari Pusat Kota, di Negara Lain Bagaimana?

Menurut pandangan Ahok, untuk wilayah Jakarta yang sudah terlanjur sangat padat, sebaiknya menggunakan rel kereta yang lebih sempit, sehingga jalur kereta bisa dibangun lebih efisien ke pusat kota.

Usul stasiun di Gambir atau Manggarai

Mantan Bupati Belitung Timur ini secara pribadi lebih memilih stasiun kereta cepat ada di tengah kota, pilihan yang ia tawarkan yakni di Gambir dan Manggarai ketimbang membangun stasiun di Halim.

Ahok bilang, Manggarai bisa dijadikan stasiun kereta cepat, asalkan kereta peluru menggunakan rel yang lebih sempit.

Terlebih, Stasiun Manggarai juga menjadi hub moda transportasi terbesar di Jabodetabek, yakni kereta listrik alias KRL. Namun setelah pihak China yang memenangkan tender KCJB, bukan Jepang, ia menyerahkan keputusan akhirnya pada pemerintah.

Baca juga: Kenapa Jonan Dulu Keberatan dengan Proyek Kereta Cepat?

Berbeda dengan China, Jepang menawarkan stasiun KCJB di Manggarai. Sementara apabila menggunakan teknologi dari China, stasiunnya cenderung di pinggiran yang belakangan diputuskan di Halim. 

"Kereta cepat itu urusan pemerintah pusat. Kami enggak ikut campur. Tetapi, waktu itu, kami usul kalau bisa ya pakai (Stasiun) Manggarai sama Gambir saja," kata Ahok di Balai Kota DKI, mengutip pemberitaan Kompas.com 25 Agustus 2015.

Saat itu, Ahok juga terang-terangan keberatan dengan pemilihan stasiun KCJB yang diputuskan di Halim. Ia keberatan jika harus menggusur warga dan menyiapkan rusun.

"Kan mau dipasang di Halim tuh kereta api cepat, tetapi saya kira tidak gampang karena kami harus gusur 1.200 KK," kata Ahok seusai mengikuti rapat pembahasan kereta supercepat di Kementerian BUMN, 2 Juli 2015.

Baca juga: Ekonom: Proyek Kereta Cepat Masuk Kategori Jebakan Utang China

Secara pribadi, Basuki lebih memilih kereta dengan desain sempit seperti yang sudah ada sekarang karena kelak bisa terintegrasi dengan desain MRT, LRT, ataupun kereta api yang masih beroperasi.

"Siapa yang bisa langsung bebaskan 1.200 (lahan) orang kalau tidak ada rusun. Jadi, ya sudahlah, terserah, diputusinnya begitu," kata Basuki.

Tawaran Jepang

Sementara itu Jepang sendiri, dalam proposal yang ditawarkan ke pemerintah Indonesia, mengusulkan stasiun kereta cepat ada di Manggarai. Enam opsi lainnya stasiun KCJB ada di Senayan, Gambir, Jakarta Kota, Pasar Senen, dan Kemayoran.

Dari tengah kota, pihak Jepang mengusulkan membangun sebagian jalur kereta cepat ada di bawah tanah (underground). Sementara pemilihan Halim sebagai stasiun kereta cepat, menurut survei yang dilakukan JICA, menjadi opsi kedelapan.

Baca juga: Kala Ahok Usul Stasiun Kereta Cepat Sebaiknya di Manggarai atau Gambir, Bukan Halim

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi: Kita Harus Aktif Ambil Alih Kembali Aset Strategis Bangsa...

Jokowi: Kita Harus Aktif Ambil Alih Kembali Aset Strategis Bangsa...

Whats New
Cara Buka Rekening BCA di Kantor Cabang dan Syaratnya

Cara Buka Rekening BCA di Kantor Cabang dan Syaratnya

Whats New
Sido Muncul Rayakan Hari Jamu Nasional Bersama 100 Pedagang Jamu di Semarang

Sido Muncul Rayakan Hari Jamu Nasional Bersama 100 Pedagang Jamu di Semarang

BrandzView
Syarat dan Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Pengajuan Bisa lewat HP

Syarat dan Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Pengajuan Bisa lewat HP

Spend Smart
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA-S2, Cek Posisi dan Syaratnya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA-S2, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tambah Armada Penerbangan Haji, Garuda Indonesia Operasikan Airbus 340-300

Tambah Armada Penerbangan Haji, Garuda Indonesia Operasikan Airbus 340-300

Whats New
Cara Cek Mutasi Rekening BRI, BCA, BNI, dan Mandiri lewat HP

Cara Cek Mutasi Rekening BRI, BCA, BNI, dan Mandiri lewat HP

Spend Smart
Pembiayaan Hijau, HSBC Gelontorkan 30 Juta Dollar AS ke eFishery

Pembiayaan Hijau, HSBC Gelontorkan 30 Juta Dollar AS ke eFishery

Whats New
Pemerintah Perpanjang Lagi Relaksasi HET Beras Premium

Pemerintah Perpanjang Lagi Relaksasi HET Beras Premium

Whats New
Soal HET Beras Premium, Pengamat: Kalau Dikembalikan ke Semula kayaknya Enggak Mungkin...

Soal HET Beras Premium, Pengamat: Kalau Dikembalikan ke Semula kayaknya Enggak Mungkin...

Whats New
Pembangunan Kereta Bawah Tanah di Bali, KPPU Ingatkan Pj Gubernur Bali untuk Jaga Persaingan Usaha

Pembangunan Kereta Bawah Tanah di Bali, KPPU Ingatkan Pj Gubernur Bali untuk Jaga Persaingan Usaha

Whats New
Di Warung Pembelian  Elpiji Belum Pakai KTP

Di Warung Pembelian Elpiji Belum Pakai KTP

Whats New
BPJS Ketenagakerjaan Ada Pembiayaan Rumah, Pemerintah: Beda dengan Tapera...

BPJS Ketenagakerjaan Ada Pembiayaan Rumah, Pemerintah: Beda dengan Tapera...

Whats New
Mulai Juni 2024, LRT Jabodebek Operasikan 336 Perjalanan Setiap Hari

Mulai Juni 2024, LRT Jabodebek Operasikan 336 Perjalanan Setiap Hari

Whats New
Kompak Turun, Simak Daftar Harga BBM Vivo, Shell, dan BP mulai 1 Juni 2024

Kompak Turun, Simak Daftar Harga BBM Vivo, Shell, dan BP mulai 1 Juni 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com