Padahal, di negara lain, seperti Malaysia, Filipina, dan Singapura, jumlah lulusan sekolah menengah lebih tinggi daripada lulusan sekolah dasar.
Terdapat berbagai alasan mengapa hal tersebut bisa terjadi di Indonesia, seperti keinginan masyarakat untuk segera mendapatkan pekerjaan, kemampuan ekonomi yang rendah, dan kompetensi yang terbatas untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi.
Dengan kondisi pendidikan Indonesia sekarang, potensi emas bonus demografi Indonesia 2045 akan sulit untuk didapatkan.
Kementerian PPN dan BPS memproyeksikan bahwa jumlah penduduk Indonesia pada 2045 mencapai 318,96 juta jiwa dan sekitar 207,99 juta jiwa adalah masyarakat usia produktif.
Tentunya, kita tidak mengingingkan 207,99 juta jiwa yang ada pada 2045 menjadi tenaga kerja yang kurang berpendidikan.
Tenaga kerja yang kurang berpendidikan akan berdampak pada produktivitas tenaga kerja Indonesia yang rendah dan tidak dapat bersaing dengan tenaga kerja asing.
Untuk menciptakan tenaga kerja yang berkualitas dalam rangka memaksimalkan potensi bonus demografi, pemerintah perlu mendorong tingkat pendidikan masyarakat Indonesia menjadi lebih baik.
Pemerintah harus memperhatikan pemerataan akses pendidikan bagi seluruh masyarakat Indonesia, terutama pendidikan dasar dan peningkatan partisipasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Selanjutnya, pemerintah juga harus dapat meningkatkan kompetensi dari tenaga pendidik, memfokuskan penyebaran tenaga pendidik pada daerah 3T, dan memberikan insentif kepada tenaga pendidik, terutama tenaga pendidik di daerah 3T.
Perbaikan fasilitas-fasilitas pendidikan dan adaptasi terhadap teknologi juga merupakan hal yang penting dilakukan oleh pemerintah dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang adaptif.
*Asisten Peneliti INDEF, **Asisten Peneliti INDEF
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya