Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Impor Peralatan Industri Migas, PT Katup Resmikan Pabrik Baru di Cikarang

Kompas.com - 31/10/2023, 10:57 WIB
Aprillia Ika

Editor

CIKARANG, KOMPAS.com - Perusahaan valve (katup) khusus industri minyak dan gas (migas) serta pertambangan PT Katup Industri Indonesia meresmikan pabrik pertama di Cikarang, Jawa Barat, Selasa (31/10/2023) senilai 12 juta dollar AS. Pabrik baru ini akan memproduksi katup dengan Tingkat Kandungan Produk Dalam Negeri (TKDN) sebagai alternatif untuk mengurangi impor.

Industri valve (katup) sendiri merupakan salah satu peralatan penting yang banyak dipakai dalam berbagai sektor industri strategis seperti industri minyak dan gas (migas), pembangkit listrik, pabrik pupuk dan pertambangan mineral nikel dan smelter Logam.

Kebutuhan terhadap peralatan Valve (katup ) akan semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan program hilirisasi beberapa sektor Industri yang telah dicanangkan oleh Pemerintah.

"Tujuan kami bangun ekosistem valve di Indonesia dan bisnis berkenjutan yang kuat," kata Saut Martahan Panjaitan, Direktur Utama Katup Industri Indonesia dalam acara peresmian pabrik valve atau katup untuk industri migas dan pertambangan di Cikarang, Jawa Barat, Selasa (31/10/2023) dalam keterangannya. 

Baca juga: Holding BUMN Jasa Survei Dorong Peningkatan TKDN

Untuk mendukung tujuan tersebut, lanjut Saut, pihaknya mendorong lima area. Yakni SDM, metoda produksi, equipment dan tools, source material dan environment.

Dengan produksi nasional yang kuat, diharapkan bisa berkontribusi dalam mengembangkan ekosistem sektor industri katup (valve) dalam negeri guna mengurangi ketergantungan pada impor produk katup. Serta, memperkuat TKDN, dengan target hinga 45 persen.

"Pembukaan pabrik ini juga dalam rangka kami mendukung program pemerintah untuk meningkatkan industri nasional, khususnya dalam hal kebijakan peningkatan TKDN," lanjutnya.

Ia menambahkan, pabrik ini diharapkan mampu bersaing secara teknologi dan komersial di dalam negeri dan ke depan dapat berpartisipasi dalam meningkatkan ekspor Indonesia di bidang perlatan valve (katup ). Sebab, harga katup impor mahal, bisa mencapai Rp 1 miliar per katup.

"Target produksinya 19.200 unit dalam 2 shift. Ada lima jenis katup yang diproduksi. Hingga 2025 masih produksi untuk pasar dalam negeri, tapi selepas 2024 jika mendapat sertifikasi IPA Monogram bisa ekspor, kemungkinan di Asia Tenggara," kata Saut. 

Untuk menjamin kualitas, PT Katup Industri Indonesia telah membentuk tim R&D dari perusahaan internasional yang berpengalaman dalam industri katup.

Baca juga: Kemenperin Luncurkan Digitalisasi Sertifikasi TKDN, 22 Hari Kerja Bisa Terbit

Beberapa varian katup yang diproduksi PT Katup Industri Indonesia yakni Ball Valve Floating, Ball Valve Trunion dan Gate/Globe/Check dengan ukuran dari 1/2 “24“ dan ANSI CLASS 150- ANSI 900.

"Kami juga berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam memperkuat
kemampuan kami dalam mengembangkan teknologi valve (katup) yang inovatif," lanjutnya.

Ia menambahkan, target karyawan tahun depan 75 orang, sementara saat ini baru 42 orang. Karena PT Katup padat teknologi bukan padat karya.

"Investasi ini akan menambah produksi nasional. Apalagi dari Kemenperin akan lakukan pembatasan impor pada katup yang bisa diproduksi salam negeri," tambah Eko Agus Nugroho, Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kemenperin dalam acara tersebut.

Baca juga: Hilirisasi Jadi Kunci Perkuat Daya Saing RI di Pasar Global

Chairman PT Katup Industri Indonesia Jacob Malloa saat peresmian pabrik katup (valve) baru, khusus industri migas, pertambangan hingga pembangkit, di Cikarang, Jawa Barat, Selasa (31/10/2023). Investasi awal pembangunannya tahun ini 12 juta dollar AS. DOK. KATUP INDUSTRI Chairman PT Katup Industri Indonesia Jacob Malloa saat peresmian pabrik katup (valve) baru, khusus industri migas, pertambangan hingga pembangkit, di Cikarang, Jawa Barat, Selasa (31/10/2023). Investasi awal pembangunannya tahun ini 12 juta dollar AS.

Tambah investasi

Chairman PT Katup Indonesia Jacob Malloa mengatakan, pihaknya mendorong terciptanya ekosistem katup di Tanah Air, sebab pangsa pasarnya juga besar.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com