Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Perusahaan Baterai Kendaraan Listrik Asal China CBL Investasi Rp 6 Triliun di RI

Kompas.com - 22/12/2023, 14:14 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, perusahaan baterai kendaraan listrik asal China Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co Ltd (CBL) sepakat untuk berinvestasi di Indonesia.

Luhut mengatakan, CBL sepakat untuk berinvestasi sebesar 420 juta dolar AS di Indonesia atau Rp 6,5 triliun (kurs Rp 15.485 per dollar AS).

"Itu sudah tanda tangan, itu kira-kira 420 juta dolar AS. Diumumkan pada 28 (Desember)," kata Luhut dalam konferensi pers secara virtual Kemenko Marves bertajuk "Evaluasi Kinerja 2023 Menuju Indonesia Emas 2045", Jumat (22/12/2023).

Baca juga: Melihat Upaya Pemerintah Mendukung Transisi Kendaraan Listrik

Ilustrasi kendaraan listrik, mobil listrik. SHUTTERSTOCK/HALFPOINT Ilustrasi kendaraan listrik, mobil listrik.

Sebelumnya diberitakan, Indonesia Battery Corporation (IBC) menyampaikan perkembangan progres pabrik baterai kendaraan listrik di dalam negeri oleh LG Energy Solution (LGES) dan Contemporary Amperex Technology (CATL) tengah berada di jalur yang positif.

Direktur Utama IBC Toto Nugroho mengatakan, kedua perusahaan besar yang bergerak pada sektor teknologi dan baterai ini telah memiliki suatu pemahaman sama mengenai elektrifikasi di Tanah Air.

"Statusnya sekarang, tanggal 16 Januari 2023 lalu kita telah menandatangani Conditional Share Purchase Agreement (CSPA) dengan CBL. Kondisi-kondisi yang harus dipenuhi termasuk juga di situ adalah mendapatkan approval dari investment board yang ada di China," katanya, Kamis (13/4/2023).

"Kita akan kejar dan deadline-nya itu pada Oktober 2023. Dan tentu kita akan kejar supaya bisa lebih cepat," tambah Toto.

Baca juga: Carsurin dan NBRI Kerja Sama Dorong Kemajuan Teknologi Kendaraan Listrik

Ia pun menyebut nilai investasi CATL melalui anak usaha Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd. (CBL), di Indonesia ini diperkirakan mencapai 5,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp 84 triliun.

Pabrik nanti akan dibangun di Pulau Jawa. Akan tetapi, mayoritas fasilitas yakni pada pabrik pengolahan nikel menjadi nikel sufat, sampai pembuatan precursor dan katoda baterai, akan dibangun di Halmahera Timur, Maluku Utara.

"Visualisasi yang direncanakan oleh CATL di Halmahera Timur, baik dari segi infrastruktur perkapalan dan juga area untuk sudah disiapkan cukup matang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

Whats New
Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Whats New
Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Whats New
Kinerja 'Paylater Multifinance' Tetap 'Moncer' di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Kinerja "Paylater Multifinance" Tetap "Moncer" di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Whats New
Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Whats New
Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Whats New
Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Whats New
Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Whats New
 IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

Whats New
Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Whats New
Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

Whats New
Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Whats New
AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com