Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Waktu Terbaik Investor Mengambil Imbal Hasil Investasi?

Kompas.com - 22/12/2023, 20:30 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Investor kerap kali memikirkan kapan waktu yang paling baik untuk dapat mengambil imbal hasil atau return investasi.

Waktu terbaik untuk mengambil untung dari investasi dapat bervariasi tergantung pada tujuan investasi, strategi, dan kondisi.

Head Advisory dan Investment Operation PINA Rista Zwestika mengungkapkan, keputusan pengambilan untung harus didasarkan pada pemahaman menyeluruh tentang investasi dan tujuan keuangan.

Ia mengingatkan, mengambil untung tidak selalu berarti menjual seluruh investasi. Mengambil keuntungan dapat juga dilakukan dengan mengurangi sebagian porsi atau tindakan lain yang sesuai dengan tujuan dan strategi investasi.

"Tidak ada aturan ang mutlak, tetapi ada beberapa faktor dan pertimbangan yang bisa membantu membuat keputusan yang lebih terinformasi," kata dia kepada Kompas.com, ditulis Jumat (22/12/2023).

Baca juga: Mau Liburan Akhir Tahun? Simak Dulu Tips Libur Anti Boncos Ini

Rista menambahkan, seorang investor yang telah mencapai tujuan keuangannya, seperti pendanaan pendidikan atau pembelian rumah, dapat mengambil sebagian atau seluruh keuntungan investasinya.

Tak melulu harus mencapai tujuan tertentu, investor yang memiliki kebutuhan mendesak juga diperkenankan mengambil keuntungan investasi.

Yang terang, investor juga perlu mempertimbangkan dampak pajak dari pengembalian keuntungan investasi.

"Kadang-kadang, menunda pengambilan keuntungan hingga tahun pajak berikutnya dapat memberikan keuntungan pajak yang lebih baik," imbuh dia.

Baca juga: Orangtua Harus Tahu, Ajari Anak Menabung Bisa Jadi Pangkal Perilaku Konsumtif

Lantas hal apa saja yang perlu diperhatikan sebelum mengambil keuntungan hasil investasi?

Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dipertimbangkan sebelum mengambil imbal hasil investasi.

1. Rebalancing Portofolio

Saat alokasi aset dalam portofolio investor telah berubah akibat perubahan nilai pasar, mungkin saatnya untuk melakukan rebalancing. Ini melibatkan penyesuaian alokasi aset agar sesuai dengan target yang diinginkan.

2. Evaluasi Kondisi Pasar

Perhatikan kondisi pasar secara keseluruhan. Ketika ada tanda-tanda potensi penurunan pasar atau volatilitas yang tinggi, investor mungkin ingin mengambil keuntungan atau melakukan langkah-langkah untuk melindungi portofolio.

Baca juga: Masih Menarikkah Imbal Hasil Investasi di Deposito BPR?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com