Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembangkan Potensi Pariwisata Berkelanjutan, Traveloka Gandeng Akademisi

Kompas.com - 31/12/2023, 17:28 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Platform pemesanan tiket dan perencanaan perjalanan Traveloka memperkuat komitmen pengembangan potensi pariwisata berkelanjutan melalui penguatan kolaborasi dengan kalangan akademisi dan dinas pariwisata daerah.

Upaya itu didukung pemaparan hasil studi dampak sosial-ekonomi Traveloka, yang dirilis Pricewaterhouse Coopers (PwC) Indonesia, di sejumlah perguruan tinggi yang tersebar di tiga kota destinasi pariwisata unggulan, yaitu Bali, Bandung, dan Yogyakarta.

Sosialisasi diikuti lebih dari 500 peserta, yang terdiri atas mahasiswa, akademisi, dan aparatur pemerintahan daerah, pada tanggal 4, 12, dan 14 Desember 2023 lalu.

Baca juga: Traveloka Buat Program Year End Sale, Ada Banyak Diskon Menarik

Jajaran PwC Indonesia berfoto bersama dengan penjabat Traveloka usai memaparkan hasil studi di Jakarta, Kamis (21/9/2023).Traveloka Jajaran PwC Indonesia berfoto bersama dengan penjabat Traveloka usai memaparkan hasil studi di Jakarta, Kamis (21/9/2023).

“Sosialisasi ini bertujuan untuk mendiskusikan secara terbuka dampak sosial-ekonomi Traveloka dan industri pariwisata bagi kebangkitan ekonomi pasca pandemi dengan para pemangku kepentingan, termasuk institusi pendidikan dan Dinas Pariwisata daerah,” kata Presiden Traveloka Indonesia, Caesar Indra melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (18/12/2023).

Mengutip hasil studi yang dirilis PwC Indonesia, Traveloka berperan mendorong peningkatan Nilai Tambah Bruto (Gross Value Added/GVA) Indonesia selama kurun waktu empat tahun, yang mencapai sekitar Rp 155 triliun antara tahun 2019 dan 2022.

Dari jumlah tersebut, sektor pariwisata menyumbang hampir Rp 70 triliun atau 2,70 persen terhadap Produk Domestik Bruto atau PDB Indonesia.

Traveloka pun berperan penting mendorong pertumbuhan sektor perjalanan dan pariwisata pasca pandemi di Indonesia dan Asia Tenggara.

Baca juga: Traveloka Buat Kompetisi Gebyar Traveloka 2023, Hadiah Capai Ratusan Juta

Caesar mengatakan, kontribusi signifikan yang dihasilkan ripple effect digitalisasi pariwisata, tidak hanya menyangkut pertumbuhan ekonomi nasional, juga lapangan pekerjaan dan sektor terkait lainnya.

 

Ilustrasi wisatawan mancanegara di Ubud, Bali.Dok. Shutterstock/ChameleonsEye Ilustrasi wisatawan mancanegara di Ubud, Bali.

“Kami berinisiatif membawa hasil studi ini sebagai bahan diskusi untuk memperkuat kolaborasi dengan para akademisi serta Dinas Pariwisata daerah, agar praktisi pariwisata serta UMKM dapat menggali lebih dalam peluang peningkatan kualitas serta pertumbuhan pariwisata di setiap daerah,” kata Caesar.

Studi dampak sosial-ekonomi juga menyoroti dampak Traveloka yang memungkinkan para mitranya di Indonesia untuk membuka akses ke pasar global baru dan berinovasi untuk mendiversifikasi aliran pendapatan.

Sebanyak 86 persen pelaku usaha yang berpartisipasi dalam studi ini setuju bahwa Traveloka terbukti membantu mempercepat pertumbuhan bisnis di sektor Travel & Tourism, Food & Beverages, dan Lifestyle.

Baca juga: Traveloka Raih Penghargaan Kemendikbudristek 2023

Para responden menyampaikan, mengalami rata-rata pertumbuhan penjualan sebesar 50 hingga 75 persen setelah bermitra dengan Traveloka.

Selain itu, Traveloka juga berperan menjadi katalisator mempromosikan bisnis lokal dan inklusi sosial di industri perjalanan dan pariwisata sehingga meningkatkan visibilitas bisnis, aktivitas pariwisata lokal, serta menghidupkan kembali minat dan apresiasi warisan budaya.

Studi mencatat sebesar 67 persen pelaku usaha yang berbasis di destinasi yang belum banyak dikenal melaporkan adanya tren kenaikan positif kunjungan ke bisnisnya setelah bermitra dengan Traveloka.

Traveloka juga memperkenalkan standar Global Sustainable Tourism Council (GSTC) kepada mitra bisnis lokal. Komitmen Traveloka untuk berkontribusi lebih lanjut pada pariwisata berkelanjutan terwujud melalui kemitraan strategis dengan berbagai institusi dan lembaga terkemuka seperti GSTC.

Baca juga: Traveloka: Transaksi Penerbangan ke Destinasi Internasional Termasuk Eropa Naik 4 Kali Lipat

Sejak 2022, Traveloka mengadakan pelatihan sertifikasi GSTC bagi pelaku pariwisata, terutama para mitra di industri akomodasi.

 

Ilustrasi wisatawan menginap di hotel saat liburan.SHUTTERSTOCK/BOYLOSO Ilustrasi wisatawan menginap di hotel saat liburan.

Saat ini, sebanyak 110 mitra akomodasi di tiga negara di Asia Tenggara telah mengikuti serangkaian sesi pelatihan yang diselenggarakan Traveloka.

Berdasarkan survei internal pengguna Traveloka mengenai produk keberlanjutan, ditemukan bahwa 88 persen pengguna yang disurvei di Indonesia menghargai pilihan untuk mengimbangi jejak karbon mereka saat memesan penerbangan di aplikasi Traveloka.

Selain itu, 80 persen responden mengatakan bahwa mereka akan lebih cenderung memilih akomodasi yang menerapkan praktik keberlanjutan.

Baca juga: Promosi dari Traveloka Mampu Tingkatkan Jumlah Kunjungan ke Destinasi Jarang Dikunjungi

Rangkaian diskusi diselenggarakan secara berurutan di Politeknik Negeri Bali, Politeknik Pariwisata NHI, Bandung, dan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Kegiatan ini juga menghadirkan akademisi dari masing-masing universitas sebagai narasumber.

"Industri perjalanan dan pariwisata merupakan benang merah yang merangkul berbagai sektor penunjang pertumbuhan ekonomi daerah. Traveloka siap berkolaborasi dengan mitra akademisi dan Dinas Pariwisata untuk meningkatkan kualitas industri pariwisata, baik dalam peningkatan kualitas sumber daya di ranah digitalisasi pariwisata maupun mendorong kemitraan dengan pelaku usaha perjalanan dan pariwisata," pungkas Caesar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com