Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Arahan Wapres Ma’ruf Amin: Bursa Tidak Lagi Ekslusif Milik Korporasi Besar Saja, Tapi…

Kompas.com - 02/01/2024, 10:44 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


JAKARTA KOMPAS.com - Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin memberikan sejumlah arahan kepada Bursa Efek Indonesia dalam usai meresmikan pembukaan perdagangan pasar modal tahun 2024 di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Selasa (2/1/2024).

Ada tiga hal yang menjadi fokus pasar modal Indoensia, pertama, pemanfaatan teknologi dan digitalisasi dalam pelayanan terhadap investor di pasar modal Indonesia.

Ma’ruf Amin mengatakan, pengaplikasian teknologi dan digitalisasi memainkan peran penting termasuk pendalaman pasar modal.

“Selain memperluas basis investor maupun emiten, pemanfaatan platform digital akan semakin mempermudah akses pasar modal dan menarik minat masyarakat khususnya generasi muda dan milenial,” kata Ma’ruf Amin dalam sambutannya.

“Untuk itu pelaku pasar modal terkait mesti didorong untuk terus mengembangkan produk dan layanan yang lebih reamah digital,” tambahnya.

Baca juga: Buka Perdagangan BEI 2024, Wapres Yakin Pasar Modal Indonesia Makin Baik

Kedua, Wapres Ma’ruf Amin menekankan optimalisasi dan pengembangan pembiayaan melalui pasar modal dengan peningkatan literasi kepada masyarakat.

“Bursa tidak lagi eksklusif milik korporasi besar, tapi juga rumah pendanaan bagi usaha kecil dan menengah. Untuk itu BEI diminta tidak terjebak dalam zona nyaman, tapi membuat terobosan agar UKM bisa memperoleh akses pembiayaan dari pasar modal,” lanjutnya.

Ma’ruf Amin juga menyoroti pentingnya peningkatan literasi dan edukasi kepada masyarakat yang diharapkan terus menjadi agenda kerja BEI dan pemangku kepentingan lainnya, baik lewat jalur pendidikan formal maupun informal.

Dia mengatakan, perlunya pemahaman yang semakin baik terhadap investasi berbanding lurus terhadap kecakapan investor dalam pengambilan keputusan investasi termasuk di pasar modal.

“Terkait peningkatan literasi keuangan, OJK berperan krusial khususnya dalam penyiapan strategi dan kebijakan yang inklusif dan berkelanjutan. OJK juga diharapkan mendorong perluasan dan pemerataan akses keuangan terutama produk pasar modal,” ujar dia.

Baca juga: Kaleidoskop Pasar Modal 2023: Berlakunya Normalisasi Jam Perdagangan hingga Hadirnya Bursa Karbon

Ketiga, Ma’ruf Amin mendorong adanya perluasan jejaring dan sinergi pemangku kepentingan guna mendorong peningkatan perdangang saham di BEI.

Dia bilang, BEI dan self regulatory organization atau SRO dengan dukungan OJK diharapkan dapat mempertahankan operational perdagnagan secara maksimal serta terus menciptakan ekosistem pasar modal dan kondusif, serta menarik bagi investor lokal maupun asing.

“Secara khusus BEI diharapkan mampu meningkatkan likuiditas perdagangan saham, termasuk aktivitas perdagangan saham dan frekuensi transaksi serta senantiasa mengedepankan prinsip akuntabilitas, transparansi, serta tata kelola yang baik,” lanjut dia.

Baca juga: BEI Sebut Pemilu Tidak Miliki Dampak Besar pada Transaksi Pasar Modal

 


Di sisi lain, Ma’ruf Amin menekankan, faktor-faktor global yang berpotensi mendatangkan risiko terhadap perekonomian Indonesia termasuk, sepatutnya terus dicermati dan dinavigasi dengan kuat.

“Lebih dari itu, mari kita songsong tahun ini penuh optimisme semangat dan kerja keras agar pembangunan negeri ini mencapai tujuan mulianya. Pembukaan perdagangn BEI 2024 menandai dimulainya tahun berkah bagi seluruh masyarakat Indonesia,” tegas dia.

Baca juga: Menerka Arah Pasar Modal Usai Penetapan Capres untuk Pilpres 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Upaya Industri Asuransi Hadapi Kenaikan Biaya Kesehatan yang Mendorong Klaim

Upaya Industri Asuransi Hadapi Kenaikan Biaya Kesehatan yang Mendorong Klaim

Whats New
Apa Kepanjangan Tapera?

Apa Kepanjangan Tapera?

Whats New
IHSG Melemah Lagi Pagi Ini, Rupiah Kini Berada di Level Rp 16.220

IHSG Melemah Lagi Pagi Ini, Rupiah Kini Berada di Level Rp 16.220

Whats New
Semen Baturaja Bakal Tebar Dividen Rp 24,3 Miliar

Semen Baturaja Bakal Tebar Dividen Rp 24,3 Miliar

Whats New
Internet Satelit Elon Musk Starlink Hadir di Indonesia, Operator Telko Sebut Siap Berkompetisi

Internet Satelit Elon Musk Starlink Hadir di Indonesia, Operator Telko Sebut Siap Berkompetisi

Whats New
Harga Bahan Pokok Kamis 30 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol dan Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 30 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol dan Ikan Kembung Naik

Whats New
IFG Life Catat Pendapatan Premi Rp 453,7 Triliun sampai April 2024

IFG Life Catat Pendapatan Premi Rp 453,7 Triliun sampai April 2024

Whats New
Ketua INSA Terpilih Jadi Presiden Asosiasi Pemilik Kapal Asia

Ketua INSA Terpilih Jadi Presiden Asosiasi Pemilik Kapal Asia

Whats New
Emiten Distribusi Gas Alam CGAS Bakal Tebar Dividen Rp 2,2 Miliar dari Laba 2023

Emiten Distribusi Gas Alam CGAS Bakal Tebar Dividen Rp 2,2 Miliar dari Laba 2023

Whats New
IHSG Bakal Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Emiten Prajogo Pangestu (BREN) Bakal Tebar Dividen Rp 270,68 Miliar

Emiten Prajogo Pangestu (BREN) Bakal Tebar Dividen Rp 270,68 Miliar

Whats New
Alasan Masyarakat Masih Enggan Berinvestasi Kripto, karena Berisiko Tinggi hingga Banyak Isu Negatif

Alasan Masyarakat Masih Enggan Berinvestasi Kripto, karena Berisiko Tinggi hingga Banyak Isu Negatif

Whats New
Proses 'Refund' Tiket Kereta Antarkota Jadi Lebih Cepat mulai 1 Juni

Proses "Refund" Tiket Kereta Antarkota Jadi Lebih Cepat mulai 1 Juni

Whats New
Transaksi Pasar Saham AS ‘Lesu’, Saham-saham di Wall Street Tertekan

Transaksi Pasar Saham AS ‘Lesu’, Saham-saham di Wall Street Tertekan

Whats New
Hormati Proses Hukum oleh KPK, PGN Sebut Penanganan Kasus Korupsi Tak Ganggu Layanan Operasional

Hormati Proses Hukum oleh KPK, PGN Sebut Penanganan Kasus Korupsi Tak Ganggu Layanan Operasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com