IHSG Merah, Rupiah Stabil Pagi Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (26/1/2024). Sementara itu, mata uang garuda stabil pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pada pukul 9.24 WIB, IHSG berada pada level 7.110,24 atau turun 67,7 poin (0,94 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.178,04.

Sebanyak 157 saham melaju di zona hijau dan 265 saham di zona merah. Sedangkan 208 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 2,3 triliun dengan volume 3,1 miliar saham.

Bursa Asia mayoritas hijau dengan kenaikan Strait Times 0,93 persen (29,1 poin) ke posisi 3.176,78. Hang Seng Hong Kong bertambah 0,14 persen (23,28 poin) ke posisi 15.235,24, dan Shanghai Komposit menguat 0,1 persen (3 poin) ke posisi 2.909,16. Sementara itu, Nikkei turun 0,93 persen (336,8 poin) ke level 35.899,6.

Baca juga: BEI Sebut 25 Perusahaan Antre IPO, 6 di Antaranya Punya Aset Besar

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini stagnan. Melansir data Bloomberg, pukul 9.16 WIB rupiah berada pada level Rp 15.826 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, hari ini rupiah berpotensi melemah lagi terhadap dollar AS. Data ekonomi AS yang ditunggu pasar semalam yaitu data PDB kuartal IV-2023 dirilis lebih bagus dari ekspektasi pasar, 3,3 persen.

Hasil ini menunjukkan bahwa ekonomi AS masih kuat dan bisa memberikan konfirmasi ke pasar bahwa Bank Sentral AS tidak akan terburu-buru memangkas suku bunga acuannya meskipun kenaikan inflasi AS sudah menunjukkan penurunan.

Baca juga: Moodys Pangkas Outlook Ekonomi AS Jadi Negatif, Apa Sebabnya?

“Data PDB AS yang masih cukup baik ini bisa memberikan sentimen positif ke aset berisiko. Artinya ekonomi AS masih bisa memberikan dampak positif ke perekonomian global,” kata Ariston kepada Kompas.com.

“Pelemahan rupiah terhadap dollar AS bisa tertahan. Hari ini rupiah berpotensi melemah ke level Rp 15.850 per dollar AS hingga Rp 15.880 per dollar AS, dengan potensi support di kisaran Rp 15.760 per dollar AS,” tambahnya.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.