Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Penumpang KRL Tertahan 2 Jam gara-gara Kawat Spring Bed

Kompas.com - 31/01/2024, 11:32 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rangkaian KRL Jabodetabek sempat mengalami gangguan pada Selasa (30/1/2024) malam. Gangguan ini menyebabkan penumpang tertahan sekitar 2 jam lamanya di stasiun maupun kereta.

Hal ini membuat penumpang KRL banyak menumpahkan kekesalannya di media sosial X atau Twitter. Salah satunya pemilik akun @ikanb***** yang mengeluhkan dirinya tertahan di dalam kereta selama 2 jam.

Pada foto yang diunggah akun itu, terlihat kondisi kereta yang dipadati oleh penumpang. Penumpang di dalam kereta terlihat banyak yang berdiri sementara pintu kereta dalam kondisi tertutup.

Baca juga: Gara-gara Kawat Spring Bed, Perjalanan 6 KRL Jabodetabek Terhambat

"Suara speaker yg ngasih info gajelas, padahal fasilitas itu penting bgt buat kasih kejelasan. 2 jam dibuat nunggu dempet2an sampe sesek. Yaudah kita ngerti lah ini hrs d hadapin buat keselamatan, tp fasilitas sinyal speakernya jelek bgt dan kita jadi bingung. Jujur sedih bgt," tulis pemilik akun X @ikanb***** ke akun resmi KAI Commuter @CommuterLine.

Pemilik akun X @olga*** juga mengeluhkan sudah tertahan sekitar 2 jam. Dia menyebut penumpang KRL di sekitarnya bahkan ada yang sudah pingsan dan kelelahan.

"tlg lah solusinya mana udh ketahan 2 jam lebih tp masih blm ada solusi. udh banyak yg lemes dan pingsan ini," tulis pemilik akun X @olga*** ke akun resmi KAI Commuter @CommuterLine.

Baca juga: Perumnas-KAI Bangun Stasiun KRL Baru Lumpang Parayasa di Parung Panjang

Tidak hanya di dalam kereta, penumpang KRL juga ada yang tertahan di stasiun. Berdasarkan komentar para pemilik akun di X, penumpukan penumpang ini sempat terjadi di Stasiun Pondok Ranji, Stasiun Kebayoran, hingga Stasiun Palmerah.

"Parah bgt min aduhh, udh setengah jam pegell, skrng disuruh pindah jalur 3," tulis akun X @rc**** ke akun resmi KAI Commuter @CommuterLine.

Dalam foto yang diunggah akun X @rc**** menampilkan kondisi penumpang yang tertahan di Stasiun Kebayoran. Terlihat peron stasiun dipadati penumpang yang berdiri.

Baca juga: Bos KCI: Jumlah Penumpang KRL Jabodetabek Sepanjang 2023 Hampir Menyamai Sebelum Pandemi

Kronologi dan Penyebab Kejadian

Saat dikonfirmasi Kompas.com, PT KAI Commuter (KCI) menyebut gangguan operasional KRL ini terjadi pada Selasa (30/1/2024) pukul 18.13 WIB di lintas Rangkasbitung.

Gangguan terjadi lantaran salah satu armada KRL relasi Tanah Abang-Rangkasbitung, tepatnya pada Commuter Line Nomor 1772, tersangkut kawat spring bed di Stasiun Pondok Ranji.

Kawat spring bed yang tersangkut di bawah kereta itu membuat Commuter Line Nomor 1772 tidak dapat melanjutkan perjalanannya.

"KAI Commuter memohon maaf atas terjadinya kendala operasional perjalanan Commuter Line No. 1772 relasi Tanah Abang-Rangkasbitung pada Selasa, pukul 18.17 WIB di Stasiun Pondok Ranji imbas benda asing berupa kawat spring bed menyangkut di bawah rangkaian kereta," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (30/1/2024).

Baca juga: Rencana Naiknya Tarif KRL Jabodetabek, Bos KCI: Tunggu Tanggal Mainnya

Petugas pun langsung bergegas mengeluarkan kawat itu dari bawah kereta agar lalu lintas KRL Jabodetabek dapat kembali normal.

Berdasarkan akun X resmi KCI, @CommuterLine, pengecekan rangkaian selesai dilakukan dan Commuter Line No. 1772 dapat kembali melanjutkan perjalanan ke Stasiun Parung Panjang sekitar pukul 21.26 WIB.

Halaman:


Terkini Lainnya

Daftar Harga BBM di SPBU Seluruh Indonesia Berlaku Juni 2024

Daftar Harga BBM di SPBU Seluruh Indonesia Berlaku Juni 2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Sabtu 1 Juni 2024: Ikan Bandeng Naik, Daging Sapi Turun

Harga Bahan Pokok Sabtu 1 Juni 2024: Ikan Bandeng Naik, Daging Sapi Turun

Whats New
Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru di Seluruh Indonesia Per 1 Juni 2024

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru di Seluruh Indonesia Per 1 Juni 2024

Whats New
Wujudkan “Changes for the Better”, Global Awareness Campaign “Automating the World” Dorong Perubahan Positif untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Wujudkan “Changes for the Better”, Global Awareness Campaign “Automating the World” Dorong Perubahan Positif untuk Masa Depan yang Lebih Baik

BrandzView
Induksi Elektromagnetik Disebut Jadi Penyebab Besi Proyek Jatuh, MRT Jakart: Masih Terlalu Dini

Induksi Elektromagnetik Disebut Jadi Penyebab Besi Proyek Jatuh, MRT Jakart: Masih Terlalu Dini

Whats New
[POPULER MONEY] Antam Bantah Beredar Emas Palsu | Tarik Tunai Lewat EDC BCA Dikenai Biaya Rp 4.000

[POPULER MONEY] Antam Bantah Beredar Emas Palsu | Tarik Tunai Lewat EDC BCA Dikenai Biaya Rp 4.000

Whats New
BP Tapera Sebut Iuran Tapera Bisa Diambil Jika Pekerja 'Resign' atau Kena PHK

BP Tapera Sebut Iuran Tapera Bisa Diambil Jika Pekerja "Resign" atau Kena PHK

Whats New
Watsons Gelar Pesta Diskon Skincare dan Kosmetik di Sun Plaza Medan

Watsons Gelar Pesta Diskon Skincare dan Kosmetik di Sun Plaza Medan

Spend Smart
Cara Cek Mutasi Rekening di BCA Mobile

Cara Cek Mutasi Rekening di BCA Mobile

Work Smart
Cara Daftar sebagai Merchant QRIS

Cara Daftar sebagai Merchant QRIS

Work Smart
Portofolio Investasi Tapera Didominasi Penempatan ke Obligasi Negara

Portofolio Investasi Tapera Didominasi Penempatan ke Obligasi Negara

Whats New
Asosiasi Tegaskan Komitmen Lindungi Anak-anak dari Produk Tembakau Alternatif

Asosiasi Tegaskan Komitmen Lindungi Anak-anak dari Produk Tembakau Alternatif

Whats New
Mitratel Bagi-bagi Dividen Rp 1,4 Triliun, Ada Dividen Spesial

Mitratel Bagi-bagi Dividen Rp 1,4 Triliun, Ada Dividen Spesial

Whats New
Cara Bayar PBB Melalui ATM BCA

Cara Bayar PBB Melalui ATM BCA

Work Smart
Cara Bayar PBB Melalui BCA Mobile

Cara Bayar PBB Melalui BCA Mobile

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com