Sebagai salah satu SMV di bawah naungan Kemenkeu, PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) terus berupaya untuk mengamini harapan dari berbagai pihak, termasuk Sri Mulyani. Badan Layanan Umum (BLU) yang dibentuk pada 2009 itu berkomitmen untuk terus meningkatkan porsi pembiayaan perusahaan.
Komitmen itu tercermin dari pembiayaan SMI yang kian meningkat setiap tahunnya. Manajemen SMI melaporkan, komitmen pembiayaan perusahaan mencapai Rp 137,7 triliun di sepanjang 2023. Di sisi lain, outstanding pembiayaan perusahaan tumbuh menjadi Rp 91,51 triliun.
Dengan realisasi tersebut, total pembiayaan yang telah dilakukan SMI mencapai Rp 981,29 triliun. Total pembiayaan itu dilakukan perusahaan terhadap 466 proyek nasional.
Guna menciptakan pemerataan pembangunan infrastruktur, manajemen SMI menyatakan, pembiayaan diberikan perusahaan ke berbagai proyek infrastruktur. Adapun segmen yang mendapatkan pembiayaan meliputi jalan, ketenagalistrikan, transportasi, telekomunikasi, minyak dan gas bumi, irigasi, air minum, infrastruktur sosial, energi terbarukan, pendidikan dan keuangan.
Pembiayaan infrastruktur yang dilakukan oleh perusahaan juga menghasilkan dampak berganda atau multiplier effect terhadap perekonomian. Berdasarkan perhitungan manajemen, multplier effect yang diiptakan mencapai 7,13 kali terhadap total komitmen pembiayaan.
"Dan 32,16 kali terhadap modal disetor," ujar manajemen SMI, kepada Kompas.com.
Dengan berbagai capaian positif yang ditorehkan, SMI enggan berpuas hati. Pada tahun ini, perusahaan menargetkan outstanding pembiayaan dapat tumbuh kurang lebih 5 persen secara tahunan.
"Pada tahun 2024 Perseroan berencana akan menyalurkan fasilitas pembiayaan baik untuk pembiayaan kepada badan usaha, publik, dan juga kepada entitas anak perusahaan," ujar manajemen.
Untuk dapat mengejar target tersebut, SMI akan berfokus pada strategi yang berdasarkan 3 pilar bisnis utama perusahaan. Pertama ialah dengan meningkatkan keterlibatan dan kolaborasi dengan segmen pivate dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Kemudian, SMI akan meningkatkan layanan pembiayaan untuk kebutuhan pembangunan di sektor underserved seperti air, pengelolaan limbah dan sampah, kesehatan, hingga pendidikan. Terakhir, perusahaan berencana menyediakan solusi dan layanan end-to-end serta tailored approach untuk sektor kunci baru.
Adapun pada pilar strategi pembiayaan publik, manajemen menyataka, perseroan saat ini sedang bertransformasi untuk meningkatkan kontribusi dalam pembiayaan publik dan daerah dengan peningkatan disbursement ratio pembiayaan publik, perluasan coverage untuk seluruh cluster pemerintah daerah, serta memberikan dukungan aktif dalam meningkatkan demand pembiayaan publik.
"Dukungan pada pilar pembiayaan dan investasi ini juga turut didukung oleh pilar Advisory dan Project Development dalam pemberian solusi endto-end untuk mendukung pembangunan infrastruktur nasional dan peningkatan implementasi mekanisme KPBU," ucap manajemen SMI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.