Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bullish IHSG Berlanjut, Rupiah Koreksi

Kompas.com - 16/02/2024, 09:50 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (16/2/2024). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pada pukul 09.16 WIB, IHSG berada pada level 7.338,12 atau naik 34,8 poin (0,48 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.303,28.

Sebanyak 187 saham melaju di zona hijau dan 207 saham di zona merah. Sedangkan 216 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 4,6 miliar dengan volume 2,8 miliar saham.

Baca juga: Sentimen Pemilu Masih Bayangi Pergerakan IHSG Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, sentimen pemilu akan mempengaruhi pasar. Apabila pemilu berjalan aman, jujur, adil dan kondusif, tentu hal ini akan memberikan sentiment positive bagi pasar.

Selain itu quick count biasanya juga akan mempengaruhi pergerakan pasar pada hari berikutnya setelah election. Oleh sebab itu, hari ini biasanya pergerakan pasar akan cenderung didominasi oleh hasil Quick Count dimana kali ini secara sementara dimenangkan oleh Prabowo Subianto.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.170 – 7.270,” kata Maximilianus dalam analisisnya.

Bursa Asia hijau dengan kenaikan Nikkei 0,78 persen (295,8 poin) pada level 38.453,69. Hang Seng Hong Kong menguat 0,64 persen (101,41 poin) pada posisi 16.046,04, dan Strait Times pada level 3.198,16 atau bertambah 0,68 persen (21,4 poin).

Baca juga: Usai Pemilu, IHSG Berpotensi Ngegas Hari Ini

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 9.11 WIB rupiah berada pada level Rp 15.666 per dollar AS atau turun 44 poin (0,28 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 15.622 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, rupiah mungkin masih bisa melemah hari ini terhadap dollar AS. Laporan-laporan penurunan pertumbuhan di beberapa negara besar seperti Jepang, Inggris dan pelambatan di China bisa menjadi kekhawatiran pasar.

“Ini bisa mendorong pelaku pasar masuk ke aset aman dollar AS. Potensi pelemahan ke area Rp 15.650 per dollar AS, dengan potensi pelemahan ke arah Rp 15.580 per dollar AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston mengatakan, dari dalam negeri, data trade balance menunjukkan penurunan ekspor dan surplus yang terus turun juga bisa memberikan sentimen negatif ke rupiah. Tapi di sisi lain, data penjualan ritel AS bulan Januari semalam yang menunjukkan penurunan dibandingkan bulan sebelumnya bisa menjaga dollar tidak terlalu kuat. Penurunan ritel ini bila berlanjut bisa menurunkan inflasi AS ke depan.

“Sentimen positif untuk rupiah juga datang dari hasil pemilu satu putaran dan damai juga bisa membantu penguatan rupiah,” jelas dia.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com