Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Uang Tunai Tetap Tumbuh di Era Digital

Kompas.com - 27/03/2024, 09:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mengatakan permintaan uang kartal atau uang tunai masih meningkat meskipun menunjukkan perlambatan.

Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Agus Susanto Pratomo menjelaskan, peningkatan permintaan uang tunai tersebut telah teruji sekurang-kurangnya dalam rentang waktu 5 tahunan.

"Meningkat tapi melambat, peningkatannya sekitar 3,5 persen, kenapa? karena uang digital juga punya pengaruh, tidak mungkin tidak berpengaruh, walaupun belum sebagai mensubtitusi uang tunai, tapi punya pengaruh, ada dampaknya," kata dia ketika ditemui di kawasan kantor Kompas Gramedia, Selasa (26/3/2024).

Baca juga: BI Imbau Masyarakat Tak Tukar Uang di Pinggir Jalan

Ia menambahkan, peningkatan permintaan uang tunai di Indonesia terjadi secara berulang pada momen-momen tertentu dalam satu tahun seperti Tahun Baru, Idul Fitri, libur panjang, atau ketika terdapat pemilihan umum (pemilu) seperti pada 2024 ini.

"Memang siklikalnya seperti itu (permintaan uang tunai)," imbuh dia.

Lebih lanjut, Agus menceritakan di negara maju permintaan uang tunai juga masih dibutuhkan di tengah gempuran digitalisasi sistem keuangan.

Dalam konteks Indonesia sebagai negara kepulauan, tidak semua wilayah memiliki infrastruktur teknologi informasi yang memadai. Dengan demikian, kehadiran uang tunai tetap menjadi faktor yang penting.

Baca juga: Tren Penggunaan Uang Tunai Menurun, Digantikan Transaksi Nontunai

Meskipun demikian, BI juga berharap digitalisasi sistem pembayaran dapat tumbuh signifikan ke depannya. Dengan begitu, pada saatnya uang rupiah tunai akan tetap tumbuh, tetapi tidak seperti yang tercatat saat ini.

Peningkatan permintaan uang tunai masyarakat tersebut terekam ketika memasuki momen Lebaran seperti saat ini. BI menyiapkan senilai Rp 197,6 triliun uang tunai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Hari Raya.

Jumlah tersebut tumbuh 4,65 persen secara tahunan dibandingkan uang tunai yang disiapkan tahun lalu senilai Rp 189 triliun.

Baca juga: Kemenaker: THR Ojol dan Kurir Online Tidak Selalu dalam Bentuk Uang

Sebelumnya, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Doni P Joewono mengatakan keputusan BI untuk menaikkan jumlah uang yang siap ditukarkan tersebut didasarkan pada pertumbuhan ekonomi domestik serta semakin meluasnya jangkauan transaksi digital.

“Artinya persentasenya itu sudah kami perkirakan dengan (transaksi) yang non-tunai juga,” ujarnya, Rabu (21/2/2024)

Sedangkan Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Marlinson Hakim sempat mengatakan, Ramadhan dan Idul Fitri menjadi masa ketika uang tunai atau uang kartal yang beredar cukup tinggi.

"Ketika Ramadhan dan Idul Fitri menjadi masa uang beredar cukup tinggi, yakni rata-rata sebesar 25 persen dari satu tahun peredaran," tandas dia.

Baca juga: Mudik via Tol? Pastikan Kecukupan Saldo Uang Elektronik Anda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com