Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Kompas.com - 25/04/2024, 06:31 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Unilever Indonesia (UNVR) Benjie Yap mengungkapkan dampak boikot produk perusahaan yang berkaitan dengan Israel.

Benjie bilang, proyeksi kinerja perusahaan mendatang yang dilihat dari laporan kauangan perseroan kian terus mengalami perbaikan.

"Run rate pada Januari hingga Maret tahun ini terus membaik, dan bulan Maret menjadi yang paling besar pertumbuhannya seperti sebelum adanya konflik di Timur Tengah," kata Benjie secara virtual, Rabu (24/4/2024).

Benjie mengatakan penjualan produk perusahaan hingga Maret tahun ini sudah menunjukkan tanda perbaikan. Bahkan, targetnya sudah melampaui kuartal III-2023.

Dia mengatakan pihaknya akan fokus pada upaya keberlanjutan dan target jangka pendek untuk mendorong lebih banyak dampak positif dari program keberlanjutan.

Baca juga: Unilever: Es Krim Magnum di Indonesia Aman Dikonsumsi

Perusahaan juga akan melakukan pemulihan bisnis melalui beberapa inisiatif penghematan, termasuk pengelolaan harga komoditas, otomasi pabrik dan restrukturisasi biaya, serta melakukan berbagai penyederhanaan untuk memastikan efektivitas dalam hal pengelolaan pengeluaran. 

“Soal kekhawatiran yang ada, kami harus mempertahankan citra yang sudah dibangun perusahaan ini selama 90 tahun di Indonesia,” jelas dia.

“Terdapat 95 persen produk kami yang diproduksi di Indonesia,” lanjutnya.

Benjie menegaskan, pihaknya juga turut mendorong pertumbuhan pendapatan, dan juga membantu perekonomian dengan meningkatkan lapangan kerja.

“95 persen apa yang kami jual diproduksi di Indonesia. Jadi, penting bagi kami untuk terus menjaga reputasi serta integritas," tegasnya.

Baca juga: Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?


Sebagai informasi, UNVR mencatatkan penjualan bersih Rp 10,07 triliun pada kuartal I-2024 ataut turun dibandingkan tahun lalu Rp 10,6 triliun.

Namun demikian, laba bersih naik tipis 3,1 persen menjadi Rp 1,44 triliun pada kuartal I-2023 dibanding periode sama tahun sebelumnya 1,40 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com