JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten jaringan rumah sakit PT Siloam International Hospitals Tbk mengumumkan kinerja keuangan dan operasional untuk kuartal pertama tahun 2024.
Perseroan mengawali tahun 2024 dengan pertumbuhan yang berkelanjutan dan telah melayani lebih dari 1 juta pasien.
Untuk mendukung pertumbuhan program-program tersebut, perseroan melanjutkan strategi ekspansi dengan membuka 1 hingga 2 rumah sakit per tahun dengan tetap mengoptimalkan kapasitas yang ada. Per kuartal I 2024, Siloam mengoperasikan lebih dari 4.000 tempat tidur dengan tingkat okupansi 70,6 persen secara keseluruhan.
Baca juga: SILO Resmi Gabung MSCI Small Caps Index
Payer mix swasta (Out of Pocket, Korporasi dan Asuransi) tetap menjadi kontributor utama dari total pendapatan perseroan. Sebesar 82 persen dari pendapatan Siloam berasal dari pasien swasta, sementara pendapatan BPJS tetap stabil di angka 18 persen pada kuartal I 2024.
Presiden Direktur Siloam, Benny Haryanto, menyatakan pihaknya telah meletakkan dasar yang kuat untuk pertumbuhan di masa depan.
"Siloam terus menavigasi lingkungan kesehatan yang dinamis, dan tetap berdedikasi pada misinya untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada pasien sambil meraih keunggulan operasional dan kesinambungan finansial," jelas Benny dalam keterangan tertulis, Minggu (28/4/2024).
"Manajemen tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, mendorong inovasi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat yang kami layani," imbuh dia.
Baca juga: Siloam Hospital Bakal Stock Split, Jadi Berapa Harga Saham SILO?
SILO terus menerapkan teknologi medis terdepan, meningkatkan akurasi diagnostik dan hasil pengobatan, serta berhasil meningkatkan jangkauan dan kompleksitas layanannya dengan berinvestasi dalam pengembangan program klinis.
Baik jumlah pasien yang masuk maupun Rata-rata Pendapatan per Hari (Average Revenue per Days/ARPD) dari program-program klinis dengan kompleksitas tinggi seperti Kardiologi dan Bedah Jantung, Onkologi dan Bedah Onkologi, Neurologi dan Bedah Saraf, Gastroenterologi dan Bedah Ortopedi (CONGO) mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
ARPD CAGR untuk setiap program CONGO telah menunjukkan hasil yang positif selama 4 kuartal terakhir.
Pada 2019, perseroan meninjau kembali daftar rumah sakit yang sedang dikembangkan dan menghapus sejumlah besar rumah sakit sebagai bagian dari strategi baru untuk mengurangi laju ekspansi.
Baca juga: Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi
Setelah melakukan hal tersebut, masih terdapat sejumlah rumah sakit yang dapat dilanjutkan. Beberapa dari rumah sakit tersebut (misalnya RS Siloam Paal Dua dan RS Siloam Ambon) telah dibuka dan beroperasi.
Sebagai bagian dari proses rencana pengembangan strategis 5 tahun ke depan, Benny menyatakan perseroan telah melakukan pengkajian dan memutuskan untuk bersikap hati-hati dan melakukan penyediaan atas jumlah nilai tercatat rumah sakit yang masih ada sebelum tahun 2019.
Peninjauan ini menghasilkan penyesuaian non-tunai satu kali sebesar Rp 308 miliar yang mengurangi Underlying EBITDA sebesar Rp 706 miliar menjadi Rp 398 miliar dan Underlying Net Profit sebesar Rp 334 miliar menjadi Rp 25 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.