Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yili Indonesia Dairy Ekspor Es Krim Joyday ke 16 Negara

Kompas.com - 23/05/2024, 21:40 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Yili Indonesia Dairy produsen dari produk es krim merek Joyday memperluas pasar ke 16 negara dengan jumlah ekspor mencapai 1.000 ton lebih per tahun atau senilai 2 Juta dollar AS atau setara Rp 32 miliar (kurs Rp 16.000).

Presiden Direktur PT Yili Indonesia Dairy, Yu Miao mengatakan, saat ini pabrik Yili telah tercatat sebagai perusahaan yang memiliki sistem manajemen keamanan pangan yang diakui oleh The Global Food Safety Initiative (GFSI) melalui sertifikasi FSSC 22000.

Di Indonesia, kata dia, PT Yili Indonesia Dairy juga menjadi perusahaan es krim pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi Program Manajemen Risiko (PMR) dari Badan POM Republik Indonesia.

Baca juga: Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Tak hanya itu, seluruh varian produk JOYDAY telah terdaftar di Badan POM Republik Indonesia dan telah tersertifikasi Halal dalam daftar Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).

"Saat ini es krim JOYDAY telah tersebar di 38 provinsi seluruh Indonesia dan sudah di ekspor ke-16 negara antara lain Singapura, Filipina, Malaysia, Myanmar, Laos, Vietnam, Kamboja, Brunei, negara-negara Timur Tengah hingga ke Afrika dengan jumlah ekspor mencapai 1.000 ton lebih per tahun atau senilai 2 Juta dollar AS," kata Yu Miao dalam keterangan tertulis, Kamis (23/5/2024).

Yu Miao mengatakan, tujuan kehadiran pabrik ini adalah untuk memenuhi permintaan es krim dari Indonesia dan negara-negara di Asia.

Ia mengatakan, pabrik ini merupakan pabrik es krim pertama YILI di Indonesia dengan nilai investasi sebesar Rp 2 triliun untuk memproduksi produk utama saat ini es krim Joyday.

Ia mengatakan, dengan kapasitas produksi lebih dari 100 ton es krim Joyday per hari untuk beragam varian rasa, PT Yili Indonesia Dairy telah mengimplementasikan teknologi terbaru dalam pemrosesan bahan baku terbaik, menerapkan manajemen mutu pengawasan serta pengendalian yang bertanggungjawab untuk menghasilkan produk es krim terbaik seusai dengan standar kualitas di Indonesia dan internasional.

"Jaminan kualitas produk es krim Joyday juga diperkuat oleh proses pengawasan dan pengendalian mulai dari bahan baku dan bahan kemas yang digunakan agar sesuai dengan standar mutu dan halal. Produk Joyday diproses dengan mesin otomatis berteknologi tinggi," ujarnya.

Yu Miao mengatakan, PT Yili Indonesia Dairy memiliki kepedulian dalam menerapkan standar keberlanjutan, termasuk dalam pembangunan dan pengoperasian pabriknya.

Pabrik ini kata dia, memiliki sistem pengolahan air limbah yang mampu mendaur ulang air dan membantu penghematan penggunaan air hingga 4.000 ton air per tahun.

Lebih lanjut, Yu Miao mengatakan, dalam memenuhi kebutuhan produksi, PT Yili Indonesia didukung oleh tenaga kerja lokal.

"Saat ini, 67 persen tenaga kerja di pabrik es krim JOYDAY berasal dari daerah sekitar area pabrik. PT Yili Indonesia Dairy juga memastikan alih teknologi pada tenaga kerja Indonesia melalui pelatihan yang berkesinambungan," ucap dia.

Baca juga: Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Whats New
S&P 500 dan Nasdaq 'Rebound' Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

S&P 500 dan Nasdaq "Rebound" Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

Whats New
Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Spend Smart
Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Whats New
Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Whats New
Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Whats New
Hasil Riset: Pengguna 'Pay Later' Didominasi Laki-laki

Hasil Riset: Pengguna "Pay Later" Didominasi Laki-laki

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com