Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekor, Indeks Saham Nasdaq Ditutup di Atas Level 17.000 untuk Pertama Kali

Kompas.com - 29/05/2024, 07:20 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di mayoritas menguat pada penutupan perdagangan Selasa (28/5/2024) waktu setempat. Pergerakan positif saham-saham di AS terjadi di tengah kondisi pasar yang lesu.

Dikutip dari CNBC, Rabu (29/5/2024), indeks saham Nasdaq Komposit untuk pertama kalinya ditutup pada rekor 17.019,88 atau naik 0,59 persen.

Saham-saham teknologi, seperti Nvidia yang melonjak 7 persen berhasil mendorong laju indeks.

Baca juga: IHSG Berharap ke New Blue Chips, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Ilustrasi saham. Ilustrasi obligasi. Ilustrasi pasar modal. Perbedaan saham dan obligasi.SHUTTERSTOCK/THAPANA STUDIO Ilustrasi saham. Ilustrasi obligasi. Ilustrasi pasar modal. Perbedaan saham dan obligasi.

Indeks S&P 500 naik tipis hanya 0,02 persen menjadi ditutup pada level 5.306,04. Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 0,55 persen atau 216,73 poin, dan berakhir pada level 38.852,86.

Sementara itu, reli saham Nvidia tidak membantu pergerakan indeks Dow Jones. Indeks yang berisikan 30 saham blue chip itu terbebani oleh penurunan saham Merck dan lainnya.

Lebih dari 350 saham di S&P 500 bernilai negatif pada sesi tersebut. Sektor layanan kesehatan, industri dan keuangan dalam indeks S&P 500 semuanya berada di zona merah dengan penurunan lebih dari 1 persen.

Lelang Treasury pemerintah AS yang dipenuhi dengan permintaan yang lemah menghasilkan tingkat bunga pada obligasi 10 tahun kembali di atas level kunci 4,5 persen.

Baca juga: Kenaikan Harga Saham Nvidia, Nasdaq Catat Rekor Tertinggi

Saham-saham mengalami kesulitan baru-baru ini ketika suku bunga acuan mencapai angka tersebut. Saham-saham sempat jatuh ke posisi terendah karena imbal hasil naik, dimana Dow turun lebih dari 300 poin.

Pada perdagangan hari Selasa, Presiden Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari mengatakan dia ingin melihat data ekonomi beberapa bulan ke depan, apakah mampu menunjukkan penurunan inflasi sebelum menurunkan suku bunga.

Ilustrasi gedung bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve. SHUTTERSTOCK/MDART10 Ilustrasi gedung bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve.
Dia juga mengatakan pihaknya tidak akan mengesampingkan kenaikan suku bunga lebih lanjut jika tekanan harga kembali meningkat.

Pergerakan pasar pada hari Selasa terjadi menjelang akhir bulan. Tiga indeks utama mencatat rekor tertinggi baru di bulan Mei.

Baca juga: 5 Saham Ini Cum Date Dividen Pekan Depan, Cek Jadwal Lengkapnya

 

Data inflasi AS lebih lemah pada awal bulan ini, namun laporan pendapatan kuartalan yang lebih baik dari perkiraan menjadi sentimen positif.

Laporan sebelumnya menunjukkan penurunan suku bunga bisa terjadi lebih awal dari perkiraan investor. Pada bulan Mei ini, Dow menguat 2,7 persen, sedangkan S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik lebih dari 5 persen dan 8 persen.

“Kita bisa melihat sedikit fluktuasi pada minggu ini seperti yang terjadi pada akhir pekan panjang,” kata pendiri Blue Chip Daily Trend Report Larry Tentarelli.

“Tetapi secara keseluruhan, menurut saya pasar sedang bullish,” tambahnya.

Ke depan, investor bersiap untuk laporan pendapatan dan pengeluaran pribadi, yang mencakup pembacaan inflasi PCE, untuk bulan April yang akan dirilis pada hari Jumat.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 27 Juni 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 27 Juni 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 27 Juni 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 27 Juni 2024

Spend Smart
Tak Hanya PHK, DPR Khawatir Investasi TikTok Permudah Produk China Masuk RI

Tak Hanya PHK, DPR Khawatir Investasi TikTok Permudah Produk China Masuk RI

Whats New
Data Bocor dan Dijual di 'Dark Web', Jubir Kemenhub: Itu Data Lama...

Data Bocor dan Dijual di "Dark Web", Jubir Kemenhub: Itu Data Lama...

Whats New
Stafsus Erick Thohir: Karyawan BUMN Harus Punya Kapabilitas Digital yang Baik

Stafsus Erick Thohir: Karyawan BUMN Harus Punya Kapabilitas Digital yang Baik

Whats New
MITI Berencana Bagi Dividen Rp 10,6 Miliar, Cek Jadwalnya

MITI Berencana Bagi Dividen Rp 10,6 Miliar, Cek Jadwalnya

Whats New
Pasca-Jokowi, Indonesia di Ambang 'Triple' Defisit

Pasca-Jokowi, Indonesia di Ambang "Triple" Defisit

Whats New
Harga Bahan Pokok Kamis 27 Juni 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Kamis 27 Juni 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Mutuagung Lestari Bukukan Pertumbuhan Laba 34,66 Persen Pada Kuartal I-2024

Mutuagung Lestari Bukukan Pertumbuhan Laba 34,66 Persen Pada Kuartal I-2024

Whats New
Emiten Kebab Baba Rafi (RAFI) Tebar Dividen Rp 1 Miliar untuk Pemegang Saham

Emiten Kebab Baba Rafi (RAFI) Tebar Dividen Rp 1 Miliar untuk Pemegang Saham

Whats New
Daftar Alat Bantu Kesehatan yang Dijamin BPJS, Apa Saja?

Daftar Alat Bantu Kesehatan yang Dijamin BPJS, Apa Saja?

Whats New
PPATK Temukan Indikasi Transaksi Judi 'Online' lewat Pinjol, Bos OJK Buka Suara

PPATK Temukan Indikasi Transaksi Judi "Online" lewat Pinjol, Bos OJK Buka Suara

Whats New
Hasil Riset: 68 Persen Masyarakat Pertama Kali Akses Kredit Lewat 'Paylater'

Hasil Riset: 68 Persen Masyarakat Pertama Kali Akses Kredit Lewat "Paylater"

Whats New
Sorotan Bank Dunia Terhadap Program Makan Siang Gratis

Sorotan Bank Dunia Terhadap Program Makan Siang Gratis

Whats New
Ditopang Bea Masuk, Penerimaan Bea dan Cukai Batam Tembus Rp 176 Miliar Per Mei 2024

Ditopang Bea Masuk, Penerimaan Bea dan Cukai Batam Tembus Rp 176 Miliar Per Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com