Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Tembus Rp 16.300 Per Dollar AS

Kompas.com - 12/06/2024, 10:52 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot kian tertekan. Bahkan, pada awal perdagangan Rabu (12/6/2024) hari ini, kurs rupiah menembus level Rp 16.300 per dollar AS.

Mengacu data Bloomberg, pada perdagangan Rabu pagi, rupiah langsung tertekan, dan sempat mencapai level Rp 16.303 per dollar AS. Tekanan itu sedikit mereda, di mana pada pukul 09.50 WIB, nilai tukar rupiah melemah 0,02 persen ke level Rp 16.294 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, depresiasi rupiah terjadi seiring dengan arah kebijakan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) yang semakin tidak menentu. Ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan The Fed yang semula diproyeksi terjadi pada tahun ini, semakin menyusut.

Baca juga: IHSG Melemah di Awal Perdagangan, Rupiah Turun ke Level Rp 16.302

"Pasar mewaspadai data Inflasi konsumen AS bulan Mei dan pengumuman kebijakan moneter AS yang baru," kata dia dalam keterangannya, Rabu.

Tingkat inflasi Negeri Paman Sam diproyeksi masih lebih tinggi dari target yang ditetapkan The Fed. Hal ini menimbulkan ekspektasi era suku bunga tinggi The Fed yang lebih lama.

Pada saat bersamaan, China merilis data indeks harga konsumen (IHK) yang menunjukkan adanya deflasi pada Mei lalu. Hal ini dinilai sebagai salah satu indikator adanya pelemahan konsumsi di Negeri Tirai Bambu.

Baca juga: Rupiah Melemah Dekati Rp 16.300 per Dollar AS, Utang Pemerintah Diklaim Terjaga

"Ini tentu bisa memberikan sentimen negatif ke aset berisiko termasuk rupiah," ujar Ariston.

Oleh karenanya, Ariston memproyeksi, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada hari ini akan kembali melemah di kisaran Rp 16.300 - Rp 16.330 per dollar AS.

Baca juga: Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Whats New
S&P 500 dan Nasdaq 'Rebound' Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

S&P 500 dan Nasdaq "Rebound" Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

Whats New
Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Spend Smart
Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Whats New
Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Whats New
Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Whats New
Hasil Riset: Pengguna 'Pay Later' Didominasi Laki-laki

Hasil Riset: Pengguna "Pay Later" Didominasi Laki-laki

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com