Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pedagang Kulit Ketupat Dapat Rezeki Tambahan di Momen Idul Adha

Kompas.com - 16/06/2024, 11:11 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain aspek ibadah, momen Idul Adha juga memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah para penjual kulit ketupat.

Momen-momen hari raya seperti Idul Adha ini menjadi momen bagi mereka untuk mendapatkan rezeki tambahan dari kulit ketupat. Hal ini  seiring dengan banyaknya umat muslim yang menjadikan ketupat sebagai makanan favorit saat hari raya.

Darto salah satu pedagang kulit ketupat di kawasan Palmerah mengaku, sejak Jumat yang lalu sudah diserbu oleh para pelanggannya. Dia sudah lebih 5 tahun berusaha kulit ketupat sembari menjual sayur-sayuran.

"Saya kan memang sudah lama jual ketupat tapi bukan ketupat isi tapi kulitnya, 5 tahunan. Nah kan banyak pelanggan yang memesan untuk Lebaran lah, Idul Adha lah atau acara lain tapi kalau yang untuk Idul Adha sudah Jumat lalu banyak yang memesan," ujarnya saat ditemui Kompas.com di Pasar Palmerah, Minggu (16/6/2024).

Baca juga: Cerita Thoriq, Omzet Jualan Ketupat Naik 2 Kali Lipat

Darto menyebutkan, pesanan kulit ketupatnya mencapai kurang lebih 600 buah. Darto mengaku, pemesanan kulit ketupatnya saat Idul Adha memang lebih sedikit dibandingkan dengan saat Hari Raya Idul Fitri.

Karena itu, jumlah omzet yang didapatkan Darto pun terbilang kecil. "Kalau Lebaran dapatlah Rp 4-5 jutaan, kalau sekarang enggak begitu banyak, paling maksimal Rp 1 jutaan. Idul Adha kan yang makan ketupat enggak sebanyak waktu Lebaran," katanya.

Selain ke pelanggannya, kulit ketupat yang dikerjakan bersama dengan 5 anggota keluarganya itu juga dijual ke pedagang lain dengam sistem eceren. Dia membanderol Rp 15.000 per ikat. 1 ikatnya berisi 8 kulit ketupat.

Tak jauh dari lapak Darto, Tengku yang juga menjual kulit ketupat juga mendapatkan rezeki dari usahanya. Meski tak begitu banyak jika dibandingkan pada saat Idul Fitri, dia mengaku omzet dari menjual sarang ketupatnya menjadi tambahan penghasilannya sembari menjual tahu dan tempe.

Tengku sendiri menjual sarang ketupat Rp 30.000 per ikat. 1 ikatnya berisi 18 kulit ketupat.

"Kalau Lebaran dapat Rp 300.000 itupun sehari sebelum Lebaran. Tapi kalau kayak 2-3 hari sebelum Lebaran hanya dapat Rp 100.000-150.000 karena jualannya 3 sampai 4 hari sebelum Lebaran. Kalau Idul Adha ini paling kencang (tinggi) Rp 150.000," katanya.

"Yah Alhamdullilah lah buat nambah-nambah daripada hanya jual tahu tempe, sekalian aja," pungkasnya.

Baca juga: Jadwal Operasional BNI Selama Libur dan Cuti Bersama Idul Adha 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BEI Bakal Berlakukan 'Short Selling' pada Oktober 2024

BEI Bakal Berlakukan "Short Selling" pada Oktober 2024

Whats New
Rekrut CPNS, Kemenko Perekonomian Minta Tambahan Anggaran Rp 155,7 Miliar

Rekrut CPNS, Kemenko Perekonomian Minta Tambahan Anggaran Rp 155,7 Miliar

Whats New
Usai Direktur IT, Kini Direktur Bisnis UKM Mundur, KB Bank Buka Suara

Usai Direktur IT, Kini Direktur Bisnis UKM Mundur, KB Bank Buka Suara

Whats New
Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah, OJK Gelar Sharia Financial Olympiad

Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah, OJK Gelar Sharia Financial Olympiad

Whats New
Tiga Pesan Bank Dunia untuk RI, dari Makroekonomi hingga Reformasi Swasta

Tiga Pesan Bank Dunia untuk RI, dari Makroekonomi hingga Reformasi Swasta

Whats New
Kisah Anita Dona, 'Nekat' Dirikan Dolas Songket Bermodal Rp 10 Juta, Kini Jadi Destinasi Wisata Sawahlunto

Kisah Anita Dona, "Nekat" Dirikan Dolas Songket Bermodal Rp 10 Juta, Kini Jadi Destinasi Wisata Sawahlunto

Smartpreneur
Perekonomian Indonesia Disebut Terjaga dengan Baik dan Bisa Hadapi Risiko Ketidakpastian Global

Perekonomian Indonesia Disebut Terjaga dengan Baik dan Bisa Hadapi Risiko Ketidakpastian Global

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Ngegas ke Level Rp 16.394

IHSG Naik Tipis, Rupiah Ngegas ke Level Rp 16.394

Whats New
BSI dan MES Tawarkan Deposito Wakaf untuk Jaminan Sosial Pekerja Informal

BSI dan MES Tawarkan Deposito Wakaf untuk Jaminan Sosial Pekerja Informal

Rilis
Industri Pengguna Gas Bumi Usul Program HGBT Dihapuskan

Industri Pengguna Gas Bumi Usul Program HGBT Dihapuskan

Whats New
Tumbuhkan Minat Kewirausahaan PMI, Bank Mandiri Gelar Mandiri Sahabatku dan Kenalkan Fitur Livin’ di Seoul

Tumbuhkan Minat Kewirausahaan PMI, Bank Mandiri Gelar Mandiri Sahabatku dan Kenalkan Fitur Livin’ di Seoul

Whats New
Tiket Konser Bruno Mars Bisa Dibeli 27-28 Juni 2024 Lewat Livin by Mandiri

Tiket Konser Bruno Mars Bisa Dibeli 27-28 Juni 2024 Lewat Livin by Mandiri

Spend Smart
Tesla PHK 14 Persen Karyawan Sepanjang 2024

Tesla PHK 14 Persen Karyawan Sepanjang 2024

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.400, Anggaran Subsidi Energi Berpotensi Membengkak

Dollar AS Tembus Rp 16.400, Anggaran Subsidi Energi Berpotensi Membengkak

Whats New
Bank Dunia: Perpanjangan Bansos Dorong Defisit APBN Indonesia

Bank Dunia: Perpanjangan Bansos Dorong Defisit APBN Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com