Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Thoriq, Omzet Jualan Ketupat Naik 2 Kali Lipat

Kompas.com - 10/04/2024, 09:43 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perayaan Lebaran selain menjadi bulan kemenangan bagi umat Islam juga menjadi momentum penghasil cuan bagi pedagang ketupat.

Mengingat ketupat menjadi salah satu menu makanan yang selalu hadir di perayaan Lebaran, membuat Thoriq, salah satu pedagang ketupat isi di Pasar Kramat Jati, mengalami kenaikan omzet hingga 2 kali lipat jika dibandingkan di momen biasanya.

Thoriq menceritakan, dirinya setiap hari berjualan ketupat di Pasar Kramat Jati hanya mampu menjual paling banyak 1.000 buah per hari.

 

Baca juga: Belum Sah Lebaran kalau Enggak Ada Ketupat

ilustrasi ketupat.SHUTTERSTOCK/tyasindayanti ilustrasi ketupat.

Namun sejak H-2 hingga H-1 Lebaran kemarin, penjualan ketupatnya naik drastis hingga dua kali lipat.

“Ini saja 1.000 pieces habis, terus ditambah lagi dari rumah 1 gerobak lagi. 1 gerobak itu 1.000 pieces yah adalah 2 kali lipat penjualannya naik,” ujarnya saat ditemui Kompas.com di Pasar Kramat Jati, Selasa (9/4/2024).

Thoriq bilang, meningkatnya penjualan selama Lebaran itu menjadi aji mumpung bagi dia dan keluarganya untuk mendulang rezeki.

Selama 10 tahun berjualan ketupat, bagi keluarga Thoriq di momentum Lebaran saja bisa mendulang cuan yang banyak.

Baca juga: Harga Kulit Ketupat Ikut Menanjak

“Karena kalau biasanya di hari-hari biasa itu kan sedikit ya yang beli, paling langganan kita yang untuk juala sate atau apalah," tutur Thoriq. 

Ia mengaku menjelang Lebaran, dirinya berdagang sejak pukul 22.00 atau 23.00 hingga pukul 10.00.

Selain Thoriq, Didi salah satu pedagang ketupat yang menggelar lapaknya tak jauh dari lapak Thoriq, juga memanfaatkan momentum Lebaran untuk menjual ketupat.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Smartpreneur
Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com