Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Thoriq, Omzet Jualan Ketupat Naik 2 Kali Lipat

JAKARTA, KOMPAS.com - Perayaan Lebaran selain menjadi bulan kemenangan bagi umat Islam juga menjadi momentum penghasil cuan bagi pedagang ketupat.

Mengingat ketupat menjadi salah satu menu makanan yang selalu hadir di perayaan Lebaran, membuat Thoriq, salah satu pedagang ketupat isi di Pasar Kramat Jati, mengalami kenaikan omzet hingga 2 kali lipat jika dibandingkan di momen biasanya.

Thoriq menceritakan, dirinya setiap hari berjualan ketupat di Pasar Kramat Jati hanya mampu menjual paling banyak 1.000 buah per hari.

Namun sejak H-2 hingga H-1 Lebaran kemarin, penjualan ketupatnya naik drastis hingga dua kali lipat.

“Ini saja 1.000 pieces habis, terus ditambah lagi dari rumah 1 gerobak lagi. 1 gerobak itu 1.000 pieces yah adalah 2 kali lipat penjualannya naik,” ujarnya saat ditemui Kompas.com di Pasar Kramat Jati, Selasa (9/4/2024).

Thoriq bilang, meningkatnya penjualan selama Lebaran itu menjadi aji mumpung bagi dia dan keluarganya untuk mendulang rezeki.

Selama 10 tahun berjualan ketupat, bagi keluarga Thoriq di momentum Lebaran saja bisa mendulang cuan yang banyak.

“Karena kalau biasanya di hari-hari biasa itu kan sedikit ya yang beli, paling langganan kita yang untuk juala sate atau apalah," tutur Thoriq. 

Ia mengaku menjelang Lebaran, dirinya berdagang sejak pukul 22.00 atau 23.00 hingga pukul 10.00.

Selain Thoriq, Didi salah satu pedagang ketupat yang menggelar lapaknya tak jauh dari lapak Thoriq, juga memanfaatkan momentum Lebaran untuk menjual ketupat.


Didi menjual ketupat Rp 20.000 per ikat. Satu ikat, terdapat 10 buah ketupat.

Didi sendiri mengaku hanya menjual ketupat jelang Lebaran saja lantaran Lebaran sangat identik dengan ketupat. Sehingga, kata dia, sudah pasti banyak masyarakat yang berburu ketupat untuk Lebaran.

Dari hasil berjualan ketupat, Didi bisa meraup untung hingga Rp 500.000 lebih.

“Kemarin dapet Rp 500.000 lebih,” ungkapnya.

Penjualan tersebut kata dia jauh lebih baik jika dibandingkan dengan penjualan ketupat di momentum Lebaran tahun kemarin.

Pun dengan Acong yang ikut membuka lapak di Pasar Kramat Jati itu. Acong yang biasanya hanya buruh kasar, ikut memanfaatkan momentum Lebaran menjual ketupat.

Acong sendiri mulai berjualan ketupat sejak Minggu (7/4/2024). Per harinya, dia mengaku bisa meraup untung minimal Rp 200.000 sampai Rp 300.000.

Adapun Acong menjual ketupat per ikat. Satu ikat berisi 10 buah ketupat dipatok sebesar Rp 25.000.

Sayangnya, dibandingkan tahun kemarin, pembeli yang datang membeli ketupat Acong tergolong sedikit.


Pasalnya, Acong harus bersaing dengan pedagang ketupat lainnya.

“Kebanyakan yang jual (ketupat). Harganya kadang-kadang suka beda-beda, misal di sini murah, di sana (diturunkan) lebih murah lagi,” ungkapnya.

https://money.kompas.com/read/2024/04/10/094305926/cerita-thoriq-omzet-jualan-ketupat-naik-2-kali-lipat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke