Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada DPR, BPJPH Sebut Anggarannya Terbatas untuk Fasilitasi Sertifikat Halal bagi UMK

Kompas.com - 03/07/2024, 17:40 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama Muhammad Aqil Irham mengatakan, anggaran BPJPH cukup terbatas untuk memfasilitasi sertifikat halal untuk Usaha Mikro dan Kecil (UMK).

Padahal, kata dia, jumlah UMK di Indonesia yang harus memiliki sertifikat halal sangat banyak.

"Terbatasnya anggaran fasilitasi sertifikasi halal untuk UMK secara jumlah UMK perlu disertifikasi baik melalui jalur reguler maupun self declare yang sangat banyak," kata Aqil dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VIII di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/7/2024).

Aqil mengatakan, dari anggaran BPJPH pada tahun 2024 sebesar Rp 340,6 miliar, sebanyak 62 persen digunakan untuk fasilitasi sertifikat halal, dan sisanya digunakan untuk kegiatan priotitas lainnya.

Baca juga: BPJH Jelaskan Soal Tren Produk Halal dan Kebijakan Sertifikat Halal

"Proporsionalnya (anggaran) 62,24 persen itu dialokasikan untuk program sertifikasi halal gratis untuk UMK, dan 37 persennya untuk mendukung program kegiatan prioritas nasional dan pemenuhan belanja operasional BPJPH," ujarnya.

Aqil mengatakan, pihaknya sudah menerbitkan 1.830.445 sertifikat halal dengan jumlah produk sebanyak 4,5 juta produk.

Dengan rincian, sertifikat halal gratis diterbitkan sebanyak 1.755.996, dengan jumlah produk yang tersertifikasi 3.840.849.

Kemudian sertifikat halal reguler sebanyak 74.449, jumlah produk tersertifikasi halal sebanyak 1.648.422 produk.

Aqil mengatakan, jumlah sertifikasi halal ini merupakan capaian yang sangat signifikan bila dibandingkan dengan sertifikasi halal yang dilakukan oleh MUI sejak tahun 2012-2018.

Ketika itu, kata dia, sertifikasi halal MUI baru bergerak sebanyak 100.000 produk per tahunnya.

"Namun setelah di BPJPH terjadi lonjakan yang sangat signifikan melebihi dari 300 persen angkanya sehingga kita sudah mencapai hampir 5 juta produk yang bersertifikat halal," tuturnya.

Lebih lanjut, Aqil mengatakan, pihak menjalin kerja sama dengan lembaga halal luar negeri.

Ia mengatakan, produk impor yang sudah mendapatkan sertifikasi halal, sebagian besar dari China yaitu sebanyak 49 persen.

"Saat ini BPJPH berhasil menerbitkan sertifikat halal luar negeri sebanyak 2.892 sertifikat dengan total 82.407 (produk) dari 45 negara. Dengan produk terbanyak berasal dari Tiongkok sebanyak 38.575 produk," ucap dia.

Baca juga: BPJPH: 4,5 Juta Produk Sudah Bersertikat Halal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Rute dan Jadwal Operasional Biskita Trans Depok | Wacana Bea Masuk 200 Persen Produk Impor China

[POPULER MONEY] Rute dan Jadwal Operasional Biskita Trans Depok | Wacana Bea Masuk 200 Persen Produk Impor China

Whats New
'Tambal' Defisit yang Melebar, Sri Mulyani Minta Restu DPR Tambah Penggunaan Cadangan Pemerintah Rp 100 Triliun

"Tambal" Defisit yang Melebar, Sri Mulyani Minta Restu DPR Tambah Penggunaan Cadangan Pemerintah Rp 100 Triliun

Whats New
Mendag: Kalau Hanya Mengandalkan Jawa, Swasembada Gula dan Beras Akan Mustahil...

Mendag: Kalau Hanya Mengandalkan Jawa, Swasembada Gula dan Beras Akan Mustahil...

Whats New
Merger Adalah: Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Contohnya

Merger Adalah: Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Contohnya

Earn Smart
Cara Ganti PIN ATM BTN Tanpa Harus ke Kantor Cabang

Cara Ganti PIN ATM BTN Tanpa Harus ke Kantor Cabang

Whats New
Cara Bayar WiFi MyRepublic via BCA mobile dan Livin' by Mandiri

Cara Bayar WiFi MyRepublic via BCA mobile dan Livin' by Mandiri

Spend Smart
Berantas Judi Online, OJK Blokir 6.056 Rekening Bank

Berantas Judi Online, OJK Blokir 6.056 Rekening Bank

Whats New
Simak, Ini Cara Tukar Tiket Proliga 2024 yang Dibeli di PLN Mobile

Simak, Ini Cara Tukar Tiket Proliga 2024 yang Dibeli di PLN Mobile

Whats New
Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 214,7 Triliun, Naik Hampir 30 Persen

Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 214,7 Triliun, Naik Hampir 30 Persen

Whats New
Cara Bayar Tiket Kereta Api lewat ATM BRI dengan Mudah

Cara Bayar Tiket Kereta Api lewat ATM BRI dengan Mudah

Spend Smart
Sampoerna Bangun Hunian Sementara untuk Warga Terdampak Bencana Banjir Lahar Dingin di Agam

Sampoerna Bangun Hunian Sementara untuk Warga Terdampak Bencana Banjir Lahar Dingin di Agam

Whats New
Pesta Pernikahan Anak Miliarder Mukesh Ambani Disebut Bisa Dongrak Ekonomi India

Pesta Pernikahan Anak Miliarder Mukesh Ambani Disebut Bisa Dongrak Ekonomi India

Whats New
Telanjur Utang ke Rentenir? Ini Tips dari OJK

Telanjur Utang ke Rentenir? Ini Tips dari OJK

Whats New
Cara Mengatasi Lupa PIN ATM BCA di Kantor Cabang dan CS Digital

Cara Mengatasi Lupa PIN ATM BCA di Kantor Cabang dan CS Digital

Whats New
Ketidakpastian Global Masih Tinggi, Bos OJK Sebut Sektor Jasa Keuangan RI Terjaga Stabil

Ketidakpastian Global Masih Tinggi, Bos OJK Sebut Sektor Jasa Keuangan RI Terjaga Stabil

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com