Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DJP Sebut Sistem Perpajakan Canggih Masih Dalam Tahap Uji Coba

Kompas.com - 03/07/2024, 23:59 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem perpajakan Indonesia bakal memasuki era baru. Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP) bakal digantikan Core Tax Administration System (CTAS) atau Sistem Inti Administrasi Perpajakan (SIAP).

Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Dwi Astuti mengatakan, saat ini sistem pajak canggih tersebut masih dalam tahap uji coba.

"Perlu kami sampaikan bahwa Coretax masih dalam tahap pengujian. Adapun yang berlaku sejak awal Juli 2024 adalah implementasi Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)," kata Dwi dikutip dari Kontan, Rabu (3/7/2024).

Baca juga: Cara Mudah Cetak Rekening Koran BCA via KlikBCA

Dwi menerangkan, implementasi NIK sebagai NPWP sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-6/PJ/2024 Pasal 2 ayat (2), dimana NIK sebagai NPWP diimplementasikan pada 7 layanan DJP.

Berikut 7 layanan administrasi pajak yang dapat diakses menggunakan NIK, NPWP 16 digit, dan NITKU, yaitu:

  1. Pendaftaran Wajib Pajak (e-Registration).
  2. Akun profil Wajib Pajak pada DJP Online.
  3. Informasi konfirmasi status Wajib Pajak (info KSWP).
  4. Penerbitan bukti potong dan pelaporan SPT Masa PPh Pasal 21/26 (e-Bupot 21/26).
  5. Penerbitan bukti potong dan pelaporan SPT Masa PPh Unifikasi (e-Bupot Unifikasi).
  6. Penerbitan bukti potong dan pelaporan SPT Masa PPh Pasal 21/26 instansi pemerintah dan SPT Masa PPh Unifikasi instansi pemerintah (e-Bupot Instansi Pemerintah).
  7. Pengajuan keberatan (e-Objection).

Baca juga: Cek Jadwal Pembagian Dividen Indofood CBP Rp 2,33 Triliun

Secara terpisah, Ketua Komite Tetap Kebijakan Publik Kadin Indonesia Chandra Wahjudi menilai CTAS membantu memodernisasi sistem perpajakan.

"Sistem ini juga mengintegrasikan seluruh sistem proses bisnis inti admin perpajakan seperti pendaftaran wajib pajak, pelaporan SPT, pembayaran pajak dan pemeriksaan dan penagihan pajak. Kami optimis sistem ini akan membuat sistem perpajakan kita lebih efisien dan transparan," kata Chandra.

Dia menerangkan, penerimaan negara juga diharapkan lebih optimal karena dapat membantu kebijakan ekstensifikasi perpajakan untuk menjangkau sektor informal yang selama ini belum terdaftar sebagai subjek pajak.

Baca juga: Rencana Bea Masuk 200 Persen untuk Produk China, KPPU: Kami Dukung untuk Produk Jadi

Sementara itu, pengamat sekaligus Direktur Eksekutif Pratama-Kreston Tax Research Institute Prianto Budi Saptono menyampaikan ada dua titik sentral di perubahan sistem informasi di DJP menjadi CTAS.

Pertama, peningkatan efektivitas dan efisiensi pelayanan kepada Wajib Pajak berbasis teknologi informasi.

"CTAS menyediakan layanan kemudahan berupa taxpayer account. Isinya berupa data kewajiban pajak untuk setiap WP," ujarnya.

Kedua, peningkatan efektivitas dan efisiensi proses pengawasan kepatuhan pajak baik formal dan material.

"CTAS memfungsikan interoperability yang meningkatkan komunikasi realtime dan bertukar data, atau berinteraksi antar institusi yang telah diwajibkan pasok data atau informasi," kata Prianto. (Reporter: Rashif Usman | Editor: Khomarul Hidayat) 

Baca juga: Bahlil Sebut Indonesia yang Pertama Bangun Ekosistem Baterai Mobil Listrik Terintegrasi

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Sistem Pajak Canggih Masih Dalam Tahap Uji Coba

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

China Dianggap jadi Mitra Terpenting Indonesia, Luhut: Kami Ingin Memastikan Hubungan Baik Terus Saling Percaya..

China Dianggap jadi Mitra Terpenting Indonesia, Luhut: Kami Ingin Memastikan Hubungan Baik Terus Saling Percaya..

Whats New
Bidik Pasar Sumatera Selatan, Supertex Tawarkan Ragam Kain bagi Pencinta Tekstil

Bidik Pasar Sumatera Selatan, Supertex Tawarkan Ragam Kain bagi Pencinta Tekstil

Rilis
Pembangunan Runway Bandara VVIP IKN Baru 60 Persen, PUPR Lakukan Modifikasi Cuaca

Pembangunan Runway Bandara VVIP IKN Baru 60 Persen, PUPR Lakukan Modifikasi Cuaca

Whats New
Influencer yang Gagal Kelola Dana Rp 71 Miliar Diminta Hentikan Kegiatan dan Kembalikan Dana Investor

Influencer yang Gagal Kelola Dana Rp 71 Miliar Diminta Hentikan Kegiatan dan Kembalikan Dana Investor

Whats New
Tarik Dana Orang Super Kaya dengan 'Family Office' Tidak Hanya soal Beri 'Pemanis'

Tarik Dana Orang Super Kaya dengan "Family Office" Tidak Hanya soal Beri "Pemanis"

Whats New
Transformasi Yayasan BUMN, Erick Thohir Gandeng Temasek

Transformasi Yayasan BUMN, Erick Thohir Gandeng Temasek

Whats New
Segini Besaran Gaji yang Diincar Gen Z Saat Memilih Pekerjaan

Segini Besaran Gaji yang Diincar Gen Z Saat Memilih Pekerjaan

Whats New
Ketua KPPU: Jargas Kota Solusi Pengganti Subsidi LPG Rp 830 Triliun

Ketua KPPU: Jargas Kota Solusi Pengganti Subsidi LPG Rp 830 Triliun

Whats New
Dorong Inklusi Keuangan, Bank DKI Dukung Transaksi Perbankan Muhammadiyah Jakarta

Dorong Inklusi Keuangan, Bank DKI Dukung Transaksi Perbankan Muhammadiyah Jakarta

Whats New
Pasar Waswas Permintaan Global, Harga Minyak Mentah RI Turun

Pasar Waswas Permintaan Global, Harga Minyak Mentah RI Turun

Whats New
Sediakan Bahan Pangan Murah di Jakarta, Bank DKI Subsidi 1.000 Paket Sembako

Sediakan Bahan Pangan Murah di Jakarta, Bank DKI Subsidi 1.000 Paket Sembako

Whats New
Siap-siap War Lucky Egg di Festival Belanja 7.7 Lazada, Ada Hadiah Liburan Gratis ke China, Turki, dan Thailand

Siap-siap War Lucky Egg di Festival Belanja 7.7 Lazada, Ada Hadiah Liburan Gratis ke China, Turki, dan Thailand

BrandzView
Mengapa Aset Tommy Soeharto Tak Kunjung Laku Dilelang?

Mengapa Aset Tommy Soeharto Tak Kunjung Laku Dilelang?

Whats New
AirAsia Indonesia Akan Perbaiki Sistem Selama 10-11 Juli, Ini Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan Penumpang

AirAsia Indonesia Akan Perbaiki Sistem Selama 10-11 Juli, Ini Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan Penumpang

Whats New
Marak Serangan 'Ransomware', Ini Jurus Jitu BNI Jaga Keamanan Data Nasabah

Marak Serangan "Ransomware", Ini Jurus Jitu BNI Jaga Keamanan Data Nasabah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com