Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diapresiasi ADB, Pabrik di Kendal Ini Mampu Daur Ulang 48.000 Ton Limbah Botol PET Per Tahun

Kompas.com - 04/07/2024, 09:00 WIB
Slamet Priyatin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KENDAL, KOMPAS.com - Asian Development Bank (ADB) didampingi oleh perwakilan Kementerian Keuangan RI, melakukan kunjungan ke fasilitas baru pabrik daur ulang limbah plastik PET milik PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia (ATPRI) di Kawasan Industri Kendal (KIK) Jawa Tengah, Rabu (03/07/2024).

Kunjungan ke fasilitas yang dibangun di lahan seluas 2,6 hektar tersebut menunjukkan dukungan positif terhadap upaya mewujudkan target menurunkan polusi plastik, memajukan ekonomi sirkuler, serta mendukung komitmen Indonesia mencapai net zero carbon pada tahun 2060.

Yi Guo, Direktur ALBA Group Asia, dan Dian Kurniawati, Direktur PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia, memimpin kunjungan mendampingi Made Arya Wijaya, Direktur Eksekutif ADB untuk Indonesia, Renadi Budiman, Deputy Country Director ADB untuk Indonesia, dan perwakilan Kementerian Keuangan. 

Baca juga: Sampah Menggunung, Siapa yang Menanggung?

Pabrik di kawasan KEK Kendal tersebut disebut mampu mendaur ulang secara berkelanjutan hingga 48.000 ton limbah botol plastik PET setiap tahun. Menurut Yi Guo, kemampuan pabriknya ini dapat membantu RI dalam mengurangi dampak sampah plastik.

Ia yakin, fasilitas PET baru yang mendukung ekonomi sirkuler ini akan memberikan manfaat jangka panjang dan dampak positif terhadap kelestarian lingkungan di Indonesia, termasuk terciptanya lapangan pekerjaan hijau baru.

“Kami sudah memperlihatkan dan menjelaskan proses pembuatan pabrik ini,” kata Yi Guo dalam acara kunjungan tersebut. 

Direktur PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia Dian Kurniawati menambahkan, untuk membangun pabrik ini pihaknya berinvestasi senilai 60 juta dollar AS.

Baca juga: Dukung Pembangunan Berkelanjutan, Bank Mandiri Bersih-bersih Sampah di SUGBK Usai Laga Indonesia Vs Irak

Model kemitraan untuk dorong perekonomian daerah

 

Ia bilang, dengan mengadopsi model kemitraan yang berfokus pada usaha mikro, kecil dan menengah, perusahaan bertujuan untuk meningkatkan tingkat pengumpulan sampah di Indonesia, menumbuhkan kesadaran lingkungan, dan mendorong keterlibatan masyarakat yang akan memiliki dampak jangka panjang.

Model bisnis berkelanjutan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi jangka panjang, termasuk penciptaan lapangan kerja lokal dan stimulasi perekonomian daerah di Kendal dan wilayah Jawa Tengah.

“Kami perlu bekerja sama untuk menemukan solusi terbaik terhadap masalah polusi plastik di Indonesia. Investasi pada fasilitas baru ini, adalah cara membuka jalan terwujudnya visi Indonesia Emas 2045, dengan memperbaiki lingkungan dan masyarakat setempat. Kami harap hal ini dapat memberikan dampak yang besar dalam skala nasional,” ujar Dian.

Dian menjelaskan, investasi ekonomi sirkular terkait pabrik daur ulang ini selaras dengan agenda pemerintah di bidang pemerataan investasi sekaligus bukti nyata dukungan terhadap visi Indonesia Emas 2045.

Baca juga: Daur Ulang Dipandang Solusi Tepat Atasi Limbah Plastik

ADB apresiasi proyek pengelolaan sampah

 

Renadi Budiman, Deputy Country Director ADB untuk Indonesia, menyampaikan bahwa ADB selalu menekankan bahwa kemajuan nyata dalam perjuangan melawan perubahan iklim memerlukan tindakan nyata selain diskusi-diskusi kebijakan dengan berbagai pemangku kepentingan.

Menurut dia, pada Juni 2023 lalu ADB dan Leading Asia's Private Infrastructure Fund (LEAP) memberikan certified blue loan kepada ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia, dimana pinjaman ini telah mematuhi ADB’s Ocean Finance Framework dan kriteria investasi yang ditetapkan berdasarkan Action Plan for Healthy Oceans and Sustainable Blue Economies.

“Upaya perusahaan mendukung proses daur ulang dan pengelolaan sampah sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia. Investasi ini menghadirkan tolak ukur yang dapat ditiru oleh dunia usaha lain dan  memberikan kontribusi signifikan terhadap tujuan mengurangi emisi karbon dan meningkatkan kelestarian lingkungan,” pungkas Renadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Cara Top Up Saldo GoPay Lewat BCA

Cara Top Up Saldo GoPay Lewat BCA

Work Smart
Pentingnya Penguatan Petani untuk Swasembada Gula

Pentingnya Penguatan Petani untuk Swasembada Gula

Whats New
KPPU Dorong Pemerintahan Prabowo-Gibran Alihkan Subsidi LPG ke Pembangunan Jargas Kota

KPPU Dorong Pemerintahan Prabowo-Gibran Alihkan Subsidi LPG ke Pembangunan Jargas Kota

Whats New
BSI Buka Layanan 'Weekend Banking' di 540 Kantor Cabang Selama Juli 2024

BSI Buka Layanan "Weekend Banking" di 540 Kantor Cabang Selama Juli 2024

Whats New
 425.000 Tiket Kereta Api Telah Terjual Selama Libur Sekolah, Ini Rute Favoritnya

425.000 Tiket Kereta Api Telah Terjual Selama Libur Sekolah, Ini Rute Favoritnya

Whats New
Blibli Hadirkan Super Sale 7.7, Ada Diskon hingga 90 Persen

Blibli Hadirkan Super Sale 7.7, Ada Diskon hingga 90 Persen

Spend Smart
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 70

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 70

Whats New
Unggah Poster Korupsi Adalah Maut, Kementan Ungkap Alasannya

Unggah Poster Korupsi Adalah Maut, Kementan Ungkap Alasannya

Whats New
PUPR Targetkan Pemasangan Bilah Garuda Kantor Presiden di IKN Rampung Pekan Depan

PUPR Targetkan Pemasangan Bilah Garuda Kantor Presiden di IKN Rampung Pekan Depan

Whats New
BRI Buka Lowongan Kerja hingga 14 Juli 2024, 'Fresh Graduate' Bisa Daftar

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 14 Juli 2024, "Fresh Graduate" Bisa Daftar

Work Smart
Waspada Penipuan Mengatasnamakan Bea Cukai, Kenali Modusnya

Waspada Penipuan Mengatasnamakan Bea Cukai, Kenali Modusnya

Whats New
China Dianggap jadi Mitra Terpenting Indonesia, Luhut: Kami Ingin Memastikan Hubungan Baik Terus Saling Percaya..

China Dianggap jadi Mitra Terpenting Indonesia, Luhut: Kami Ingin Memastikan Hubungan Baik Terus Saling Percaya..

Whats New
Bidik Pasar Sumatera Selatan, Supertex Tawarkan Ragam Kain bagi Pencinta Tekstil

Bidik Pasar Sumatera Selatan, Supertex Tawarkan Ragam Kain bagi Pencinta Tekstil

Rilis
Pembangunan Runway Bandara VVIP IKN Baru 60 Persen, PUPR Lakukan Modifikasi Cuaca

Pembangunan Runway Bandara VVIP IKN Baru 60 Persen, PUPR Lakukan Modifikasi Cuaca

Whats New
Influencer yang Gagal Kelola Dana Rp 71 Miliar Diminta Hentikan Kegiatan dan Kembalikan Dana Investor

Influencer yang Gagal Kelola Dana Rp 71 Miliar Diminta Hentikan Kegiatan dan Kembalikan Dana Investor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com