Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjadi Deflasi di Februari 2019, Apa Dampaknya ke Anda?

Kompas.com - 01/03/2019, 18:54 WIB
Yoga Sukmana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah jadi rahasia umum bila Indonesia kerap megalami inflasi baik periode tahunan maupun bulanan.

Namun pada Februari 2019, Badan Pusat Statistik (BPS) justru mencatat telah terjadi deflasi 0,08 persen.

Kenapa bisa begitu? Apa ada dampaknya ke masyarakat?

Seperti dijelaskan BPS, indeks harga konsumen (IHK) di masyarakat merupakan alat ukur terjadinya inflasi atau deflasi.

Secara sederhana, inflasi menandakan meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus dalam periode tertentu. Sedangkan deflasi merupakan kebalikannya yakni kondisi dimana harga-harga secara umum dan terus-menerus mengalami penurunan.

Pada Februari 2019, BPS mencatat telah terjadi sejumlah penurunan harga-harga secara umum. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya deflasi.

"Bulan-bulan sebelumnya, harga ayam, telur itu agak tinggi. Nah bulan di awal Maret atau Februari, dia harganya turun sehingga deflasi," ujar Menko Perekonomian Darmin Nasution, Jakarta, Jumat (1/3/2019).

Selain telur dan daging ayam, penurunan harga juga terjadi pada komoditas lainnya diantaranya yakni cabai dan bawang.

Penurunan harga tersebut pastinya membuat harga jual menjadi lebih murah sehingga masyarakat bisa membelinya dengan harga yang lebih terjangkau.

Lantas apa yang membuat harga sejumlah bahan makanan tersebut turun? Menurut Darmin, ada dua faktor yakni faktor alamiah dan faktor campur tangan pemerintah.

Untuk cabai dan bawang, Darmin mengatakan harga turun akibat sudah masuk musim panen sehingga ketersediaan barang melimpah dan membuat harga turun.

Sedangkan untuk penurunan harga daging ayam dan telur, Darmin mengatakan ada peran pemerintah disitu. Sabab sejak akhir 2018 hingga Januari 2019, harga keduanya mengalami kenaikan.

Penyebabnya yakni lantaran peternak mematok harga tinggi akibat mahalnya pakan ternak. Tingginya harga pakan ternak tersebut lantaran kurangnya pasokan pakan.

Sejak akhir 2018 hingga awal 2019, pemerintah terpaksa mengimpor jagung untuk dijadikan pakan ternak. Hal ini menurut Darmin cukup bisa membuat harga pakan turun dan harga ayam atau telur pun ikut turun.

"Artinya, makanan ayamnya sudah mulai bisa tersedia dengan baik pada Bulan Januari," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com