Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Kargo Naik, Permintaan Lion Parcel Justru Tumbuh Double Digit

Kompas.com - 08/03/2019, 15:13 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan tarif surat muatan udara berdampak pada naiknya tarif kargo pada perusahaan logistik seperti Lion Parcel. Meski demikian namun pertumbuhan permintaan mereka masih stabil.

Direktur Utama Lion Parcel Farian Kirana mengatakan, sejak tarif kargo naik November 2018, permintaan mereka masih tumbuh setidaknya lebih dari 10 persen.

"Kita sampai hari ini pun tiap bulan masih melihat growth double digit. Di atas 10 persen dari bulan ke bulan," ujar Farian di kantor Lion Parcel, Kedoya, Jakarta Barat, Jumat (8/3/2019).

Untuk tahun ini, Lion Parcel menargetkan pertumbuhan empat sampai lima kali dari tahun sebelumnya.

Baca juga: Tarif Kargo Naik, Lion Parcel Beri Opsi Pengiriman Darat dengan KALOG

Farian mengatakan, permintaan masih tinggi utamanya dari e-commerce. Permintaan untuk penjualan online mendapat porsi 20 persen dari keseluruhan ekspedisi di Lion Parcel. Menurut dia, belanja online menjadi tren baru seiring menjamurnya aplikasi e-commerce. Apalagi beberapa e-commerce menawarkan promo gratis ongkos kirim.

"Dengan menaikkan harga kan itu jadi harga normalnya, tapi kan kita lakukan marketing dengan diskon-diskon. Jadi menurut saya sih enggak (melambat)," kata Farian.

Selain dari e-commerce, pengguna jasa Lion Parcel adalah sektor ritel yang penjualnya memasarkan bukan lewat e-commerce, tapi media sosial seperti Instagram dan Facebook.

Perusahaan telah bekerja sama dengan Lazada, Blibli, hingga Bukalapak untuk jasa ekspedisi. Saat ini, Lion Parcel tengah menjajaki kerja sama dengan e-commerce lainnya.

"Saya lihat Lion Parcel masih bisa menggarap lebih banyak market lagi," kata Farian.

"Kita punya value kecepatan, jadi kita harap dengan punya armada pesawat sendiri, kita kerja sama dengan pihak yang punya kekuatan juga, kita harap bisa memberikan service yang lebih lagi bagi pelanggan," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com