Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Maskapai Indonesia Total Pesan 272 Pesawat Boeing 737 Max

Kompas.com - 13/03/2019, 21:48 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pesawat Boeing 737 Max 8 yang dioperasikan maskapai Ethiopian Airlines mengalami kecelakaan. Akibat kecelakaan itu, 149 penumpang dan 8 kru pesawat dikabarkan tewas.

Di Indonesia sendiri, pesawat jenis tersebut ada 11 unit. 10 pesawat dioperasikan maskapai Lion Air dan 1 pesawat dioperasikan Garuda Indonesia.

Rupanya, kedua maskapai tersebut secara total sudah memesan sebanyak 272 pesawat Boeing 737 Max.

"Jadi total 218 (unit) Boeing 737 Max 8 dan 4 (unit) 737 Max 9. Jadi total 222 pesawat (Boeing 737 Max) dipesan Lion group," ujar Managing Director Lion Air Group, Daniel Putut di Jakarta, Rabu (13/3/2019).

Baca juga: Pemerintah Belum Berniat Larang Boeing 737 Max Terbang ke Indonesia

Daniel menambahkan, 222 pesawat tersebut di pesan pada 2011 lalu dan disaksikan Presiden Amerika Serikat saat itu Barack Obama.

"Pemesanan Boeing waktu itu di Bali, di depan Barack Obama," kata Daniel.

Ditemui di lokasi yang sama, Direktur Operasional Garuda Indonesia, Bambang Angkasa mengatakan, secara total perusahaannya memesan 50 unit pesawat buatan pabrikan asal negeri Paman Sam itu.

"Pemesanan itu awalnya 50 unit. Baru datang satu. Berikutnya 2020 baru datang," kata Bambang.

Saat ditanya apakah akan menghentikan pemesanan Boeing 737 Max setelah kejadian kecelakaan Ethiopian Airlines, keduanya kompak mengatakan belum bisa mengambil keputusan saat ini. Sebab, kedua perusahaan masih menunggu hasil investigasi mengenai penyebab kecelakaan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com