Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Bisakah Industri Mebel Indonesia Jadi Nomor Satu di Dunia?

Kompas.com - 22/03/2019, 08:45 WIB
Mikhael Gewati

Editor


KOMPAS.com
– Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri mebel. Tidak hanya karena memiliki sumber bahan baku melimpah, tapi juga perajin yang terampil.

Hal itu diakui Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika saat meninjau Indonesia-International Furniture Expo 2019 di JI-Expo, Jakarta, Rabu (13/3/2019).

“Saya melihat ada peningkatan soal desain mebel buatan pengrajin kita sekaligus pengusaha mebel lokal. Ini harus diapresiasi,” kata Jokowi seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima.

Sementara itu, dari sisi bahan baku dari rotan, Indonesia memiliki potensi besar karena merupakan penghasil 80 persen bahan baku rotan dunia. Total ada 312 jenis spesies rotan yang bisa dimanfaatkan.

Melihat potensi tersebut, pemerintah pun optimistis kalau industri mebel bisa tumbuh di atas 10 persen Tak hanya itu, pemerintah juga mendorong industri mebel menjadi salah satu industri padat karya dan berorientasi ekspor.

Agar hal tersebut tercapai, Jokowi memastikan kalau pemerintah akan menyelesaikan pelbagai hambatan yang masih dialami pelaku usaha mebel nasional baik dalam proses produksi, pemasaran, maupun ekspor.

Pemerintah menyediakan pula fasilitas fiskal maupun nonfiskal. Dari sisi fiskal, misalnya terdapat kebijakan pemberian fasilitas tax allowance untuk investasi industri furnitur di luar Jawa.

Baca jugaIndustri Mebel Perlu Terus Berinovasi Mengikuti Selera Konsumen

Saat ini, juga diusulkan agar perusahaan yang sudah mendapat fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) tidak perlu rekomendasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan soal impor kayu karena dinilai akan menghambat proses produksi.

Dalam upaya peningkatan kualitas produk furnitur nasional, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian telah meresmikan program pendidikan vokasi yang link and match.

Link and match yang dimaksud yakni antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan industri serta pembangunan Politeknik Furnitur di Jawa Tengah.

Perlu diketahui, industri mebel telah memberikan kontribusi positif bagi ekspor negara ini. Tercatat, nilai ekspor mebel pada Januari 2019 sebesar 113,36 juta dollar AS, atau sekitar Rp 1,61 triliun.

Sementara itu sepanjang tahun lalu, nilai ekspor furnitur nasional tembus hingga 1,69 miliar dollar AS, ekuivalen Rp 24 triliun atau naik sebesar 4 persen dibanding raihan pada 2017.

Sejatinya, industri mebel terkait langsung dengan Jokowi yang merupakan pengusaha mebel berorientasi ekspor di Kota Solo. Bahkan, Jokowi pernah memimpin Asosiasi Mebel dan Industri Kerajinan (Asmindo) Solo.

Saat itu, Jokowi membuat gebrakan berupa kawasan industri terpadu atau sentra mebel seluas 25 hektar (ha) di Kalijambe Sragen, Jawa Tengah.

Dengan track record Jokowi tersebut, tak pelak ada harapan mebel Indonesia menjadi nomor satu di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com