Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Di Yogyakarta, Hanif Dorong ASEAN Wujudkan Kerja Layak bagi Pekerja

Kompas.com - 28/03/2019, 14:45 WIB
Mikhael Gewati

Editor

KOMPAS.com — Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mendorong Jejaring Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tingkat ASEAN atau Occupational Safety and Health Network (Asean OSHNET) mewujudkan kerja layak bagi pekerja di negara-negara anggotanya.

"Asean OSHNET dan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) memiliki satu tujuan dan cita-cita yang sama, yaitu mewujudkan kerja layak. Di Asean OSHNET lebih spesifik lagi dititikberatkan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja," kata Hanif saat membuka The 6th Asean OSHNET Conference di Yogyakarta, Kamis (28/3/2019), seperti dalam keterangan tertulisnya.

Hanif menegaskan, meskipun masih banyak tantangan karena sistem kerja yang berubah dengan cepat akibat menggunakan teknologi, dengan kerja sama yang kuat tujuan tersebut pasti dapat dicapai.

"Kami sangat mengharapkan kerja sama di antara negara anggota ASEAN ditingkatkan lagi untuk memberikan perlindungan yang maksimal bagi tenaga kerja dalam menghadapi era inisiatif pekerjaan di masa depan (future of work initiative)," ujar Hanif.

Selain itu, menurut Hanif, kerja sama dengan mitra Plus Three Countries (Jepang, China, Korea), organisasi internasional, seperti Asosiasi Internasional Pengawas Ketenagakerjaan (IALI) dan Organisasi K3 Asia-Pasifik (APOSHO) juga sangat diperlukan dalam meningkatkan perlindungan pekerja, khususnya pada bidang keselamatan dan kesehatan kerja.

Menaker berharap, Asean OSHNET dapat lebih aktif lagi dalam menemukan inisiatif-inisiatif baru sebagai wadah kerja sama yang baik dalam mempersiapkan negara anggota ASEAN untuk menjawab tantangan revolusi 4.0 khususnya pelaksanaan K3.

"Indonesia merasa sangat beruntung dapat berpartisipasi aktif didalam Asean OSHNET. Hal ini dapat mendorong penyempurnaan regulasi di bidang K3 yang pada akhirnya harus sejalan dengan perkembangan K3 di tingkat ASEAN dan global," ucap Hanif.

Hal tersebut, lanjutnya, dapat mendorong terciptanya program-program K3 yang lebih modern. Ini perlu sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing usaha serta memotivasi praktik-praktik K3 di perusahaan dengan mengikuti program Asean OSHNET Award.

"Ke depan semoga lebih banyak perusahaan di Indonesia dan negara anggota ASEAN dapat berpartisipasi dalam kompetisi Asean OSHNET Award. Dengan demikian dapat memacu perkembangan pelaksanaan K3 di negara-negara anggota ASEAN," tutur Hanif.

Dijelaskan Hanif, 2019 ini merupakan tahun yang sangat istimewa karena tahun ini usia perjalanan kerja sama Asean OSHNET telah mencapai 20 tahun. Lalu pada 2019 ini juga, ILO genap berusia 100 tahun.

Sementara itu, Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor Leste Michiko Miyamoto mengatakan,  konferensi ini merupakan wadah yang bagus untuk saling berbagi pengetahuan terkait K3 dan  mengimplementasikannya di negara masing-masing.

"Perubahan iklim, teknologi, dan sosial memengaruhi perubahan K3 bagi pekerja sehingga penanganannya juga harus disesuaikan," ujar Michiko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com