Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putra Mahkota Grup Lippo: Milenial Bukan Mencari Pekerjaan...

Kompas.com - 29/03/2019, 22:46 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai pemegang tongkat estafet generasi ketiga Lippo Group, CEO PT Lippo Karawaci Tbk (KOMPAS100: LPKR) John Riyadi menekankan bagaimana sebuah perusahaan harus dikelola berdasarkan tujuan atau visi sosial. Sebab menurut dia, generasi pekerja saat ini menuntut perusahaan harus memiliki visi sosial atau hal baik yang mereka yakini.

"Milenial menuntut perusahaan harus memiliki visi sosial, itu hal baik dan harus ditingkatkan," ujar dia di Menara Kompas, Jakarta, Jumat (29/3/2019).

John yang digadang-gadang sebagai putra mahkota Grup Lippo ini mengatakan, ketika milenial memutuskan untuk bekerja, dia bukan mencari profesi atau pekerjaan tertentu, tapi bekerja untuk sebuah gerakan yang memiliki nilai-nilai yang sesuai dengan apa yang dia yakini.

"Mereka bukan mencari pekerjaan tetapi memutuskan untuk bekerja di suatu gerakan, they're looking for a movement, not a company," ujar dia.

Baca juga: Lippo Karawaci Tunjuk John Riady Jadi CEO

Dia juga menceritakan perubahan yang dia rasakan ketika berkecimpung di dunia digital dan ketika saat ini memimpin sebuah perusahaan yang fokus pada bisnis properti. Menurut dia, tidak semua milenial memiliki pola pikir yang cukup terbuka.

"Saya selama tiga sampai empat tahun banyak berkecimpung di dunia teknologi, investasi di Ovo, menggandeng Grab, Sociolla, Ruang Guru, dan rata-rata usia karyawan mereka 27 tahun. Tapi juga saya lihat dari mereka yang muda dan milenial banyak yang terbuka, embracing the change, tapi banyak juga yang skeptis terhadap perubahan," ujar dia.

Justru, ketika dirinya memimpin LPKR yang sebagian besar pegawainya sudah lebih tua dan berumur, John bisa melihat bagaimana orang-orang yang dia pimpin bisa memiliki pikiran yang terbuka terhadap perubahan.

"Setiap manusia ada kemampuan untuk berubah, dan pemimpin perusahaan wajib menggandeng bersama-sama untuk berubah," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com