Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jokowi Effect," Saham Sektor Infrastruktur dan Properti Bakal Melesat

Kompas.com - 19/04/2019, 09:29 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Hasil hitung cepat atau quick count pemilihan presiden (pilpres) 2019 pada 17 april 2019 lalu menunjukkan pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo – Ma’ruf Amin unggul atas pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.

Bila hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) serupa dengan hasil quick count sejumlah lembaga survei, maka Jokowi akan melanjutkan masa jabatannya ke periode kedua.

Equity strategist DBS Group Reasearch Joanne Goh dan FX strategist DBS Group Research Philip Wee menyatakan, pemerintahan baru diharapkan memberikan stabilitas dan kelangsungan kebijakannya.

“Kami yakin bahwa pemodal akan memberikan tanggapan positif terhadap hasil Pemilu itu,” kata Goh dan Wee dalam laporannya yang diterima Kompas.com, Jumat (19/4/2019).

Baca juga: Dirut BEI: Pemilu Kondusif, IHSG Positif

Keduanya pun menaikkan target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merespon hasil pemilu dari 6.500 menjadi 6.900. Ini berdasarkan atas perkiraan keuntungan 16 kali dalam 12 bulan ke depan.

Adapun sektor yang akan mendapat manfaat selama masa jabatan baru Jokowi akan mencakup sektor terkait infrastruktur, seperti konstruksi, jalan tol, dan semen. Keduanya  juga memiliki pandangan positif untuk sektor properti industry.

“Dengan asumsi bahwa Jokowi dapat meningkatkan investasi dan manufaktur,” jelas Goh dan Wee.

Baca juga: Jokowi Effect, IHSG dan Rupiah Diprediksi Terus Menguat Pasca Pemilu

BUMN yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti di sektor energi dan perbankan, juga akan terus mendapat manfaat dari reformasi yang sedang berlangsung di kedua sektor itu

Keduanya berpandangan, selama masa jabatan Jokowi, Indonesia berhasil menaikkan peringkatnya menjadi peringkat investasi dan berhasil melalui krisis mata uang pasar negara berkembang dalam skala kecil pada 2018 tanpa menimbulkan banyak dampak negatif pada pertumbuhan serta sistem keuangan.

Adapun pembangunan infrastruktur akan berlanjut, disertai rencana lebih fokus pada pengembangan sumber daya manusia. Penekanan lain adalah pemerataan kekayaan dan pengembangan desa di luar Jawa.

“Jokowi juga berencana melanjutkan reformasi birokrasi dan menarik lebih banyak penanaman modal ke bidang manufaktur untuk mengurangi ketergantungan akan sumber daya alam dan mineral,” terang keduanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com