Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YLKI: Maskapai Cabut "Subsidi" yang Selama Ini Diberikan ke Penumpang

Kompas.com - 08/05/2019, 12:22 WIB
Yoga Sukmana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tagar #PecatBudiKarya menggema di jagat media sosial pada Selasa (7/5/2019). Bahkan tagar kritikan untuk Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi itu sempat menjadi tranding topik nomor satu di Twitter.

Menanggapi fenomena itu, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai hal itu terjadi menyusul harga tiket pesawat saat ini yang dianggap mahal.

"Selama 12 tahun terakhir, tarif pesawat itu seperti subsidi BBM. Harganya murah bahkan sangat murah," ujar Ketua Harian YLKI Tulis Abadi kepada Kompas.com, Jakarta, Rabu (8/5/2019).

"Selama 12 tahun terakhir itu tarif pesawat murah karena ada 'subsidi' oleh maskapai udara berupa tarif promosi," sambungnya.

Saat ini kata dia, "subsidi" tiket pesawat itu dicabut oleh maskapai sehingga harganya menjadi tarif normal.

Hal ini dilakukan agar maskapai tetap bisa hidup di tengah kondisi yang memberatkan. Utamanya karena harga avtur dan nilai tukar rupiah yang ada di atas Rp 14.000 per dollar AS.

"Sehingga endingnya timbul gejolak. Jadi selama 12 tahun itu masyarakat sudah addict dengan tarif pesawat murah, ekosistem sudah terbentuk. termasuk ekosistem ekonomi, wisata, dan lainnya," kata Tulus.

"Maka saat subsidi (tarif promo) dicabut, harga naik, masyarakat mengalami syok. Padahal sekalipun belum ada pelanggaran tarif batas atas (oleh maskapai)," ucap dia.

YLKI berharap pemerintah mengelola persoalan harga tiket pesawat agar tidak terus menerus menimbulkan shock di masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com