Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Telantarkan Kargo Jenazah, Ini Penjelasan Lion Air

Kompas.com - 10/05/2019, 21:02 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lion Air Grup kembali mendapatkan sorotan setelah munculnya dugaan penelantaran satu jenazah yang dibawa melalui kargo HUM (Human Remains) dari Alor ke Ambon.

Masalah muncul karena jenazah yang dibawa melalui kargo tidak sampai di Ambon bersamaan dengan tiga penumpang yang mengantarkannya.

Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, pihaknya sudah menjalankan penanganan menurut data aktual reservasi atau pembelian tiket penumpang dan kargo yang dilaporkan.

"Bahwa sudah dijalankan berdasarkan standar operasional prosedur serta prinsip penerimaan kargo HUM," kata dia dalam siaran pers, Jakarta, Jumat (10/7/2019).

Baca juga: CEO Boeing Sebut Kecelakaan Ethiopian Airlines dan Lion Air Karena Pilot Tak Ikuti Prosedur

Danang menuturkan, jenazah dan 3 penumpang pengantarnya memiliki perbedaan sektor perjalan. Rute penerbangan jenazah kargo yakni Alor – Kupang – Surabaya – Ambon.

Sementara rute penerbangan 3 penumpang pengantarnya yakni rute Alor – Kupang – Surabaya – Makassar – Ambon.

Jenazah dan tiga penumpang awalnya terbang bersamaan menggunakan Wings Air bernomor IW-1942 pada Selasa (7/5/2019).

Pesawat mengudara dari Bandar Udara Mali pukul 09.55 WITA dan mendarat pukul 10.35 WITA di Bandar Udara Eltari, Kupang, Nusa Tenggara Timur (KOE).

Setelah itu jenazah mendapatkan penanganan proses singgah dan ganti pesawat ke Lion Air nomor JT-693 yang berangkat pada 15.05 WITA dari Bandar Udara Eltari ke Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Jawa Timur. Pesawat mendarat pukul 16.05 WIB.

Pada 22.25 WIB, tiga penumpang dari Surabaya terbang ke Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar dengan Lion Air nomor JT-880. Pesawat tiba pada Rabu (08/ 05) pukul 00.55 WITA.

Lalu pada pukul 03.42 WITA, tiga penumpang melanjutkan penerbangan dengan tujuan Ambon bernomor penerbangan sama. Pesawat tiba di Ambon pada 06.04 WIT.

Sementara itu jenazah yang tidak memiliki rute ke Makassar masih berada di Surabaya. Waktu keberangkatan ke Ambon yakni pada Rabu (8/5/2019) pukul 07.34 WIB dengan penerbangan langsung Batik Air (kode penerbangan ID) nomor ID-6174.

Karena adanya perbedaan rute penerbangan, jenazah baru tiba di Ambon pada pukul 11.54 WIT.

"Lion Air Group saat ini masih mengumpulkan data dan informasi yang disampaikan berbagai pihak terkait guna dipelajari lebih lanjut," kata Danang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com