Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meksiko dan Vietnam Jadi Negara yang Paling Diuntungan dalam Perang Dagang

Kompas.com - 12/06/2019, 05:20 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, dua negara yang paling diuntungkan dari meningkatnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China adalah Vietnam dan Meksiko.

Dia menjelaskan, terhitung satu tahun perang dagang antara kedua negara ekonomi terbesar di dunia tersebut, ekspor China ke Amerika Serikat sudah menurun hingga 13 persen.

"Pertanyaannya, 13 persen yang hilang ini lari ke mana? Setelah kami lihat ada dua negara yang mendapatkan manfaat terbesar, yaitu Meksiko dan Vietnam," ujar Bambang ketika di Badan Anggaran DPR RI, Jakarta, Selasa (11/6/2019).

Dia menjelaskan, terdapat beberapa faktor yang membuat kedua negara tersebut untung besar dengan adanya perang dagang.

Baca: Anggota DPR Ini Bantah Sri Mulyani soal Perang Dagang Hambat Ekonomi RI

Untuk Meksiko, faktor utama adalah posisinya yang cenderung dekat dengan Amerika Serikat serta memiliki hubungan perdagangan bilateral dengan AS.

"Meski NAFTA (Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utar/North American Free Trade Agreement)nya setengah dinonaktifkan AS tapi karena mereka mau bilateral dengan AS jadi AS menganggap Meksiko sebagai trading partner yang masih bisa diterima," ujar dia.

Sementara untuk Vietnam, menurut Mantan Menteri Keuangan ini, saat ini negara tersebut tengah getol mengembangan infrastruktur. Kondisi Vietnam saat ini menurut dia mirip dengan Indonesia di era 1990-an.

Sebagian besar ekspor China ke Amerika Serikat adalah produk manufaktur. Dengan demikian, Vietnam menjadi negara yang strategis untuk menambal produk-produk manufaktur yang tidak bisa diekspor oleh China.

Selain itu, Vietnam juga merupakan negara yang menerim fasilitas generalized system of preferences (GSP) atau kebijakan perdagangan memberi pemotongan bea masuk impor terhadap produk ekspor negara penerima.

Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan Indonesia yang saat ini tengah dievaluasi status GSP-nya.

"Vietnam itu mendapat lonjakan ekspor yg besar ketika China menurun salah satunya karena mereka masih punya fasilitas GSP, artinya mereka memiliki kemudahan ekspor barang ke AS kedua kalau tidak salah Vietnam tidak masuk dalam trade watch AS. Indonesia masuk," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com