Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Penting Berargumentasi di Tempat Kerja?

Kompas.com - 14/06/2019, 13:56 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mempelajari cara mengekspresikan pandangan dan ide yang bertentangan dengan perspektif atasan Anda sangat penting untuk membangun kredibilitas profesional dan mengasah keterampilan kepemimpinan Anda.

Jika Anda bercita-cita untuk maju ke tingkat berikutnya dalam berkarier, Anda harus belajar untuk mengatasi ketakutan akan konfrontasi.

Mengutip JobStreet, Jumat (14/6/2019), ada empat cara mengatasi ketakutan-ketakutan itu.

1. Membangun kepercayaan diri

Dibutuhkan kepercayaan diri untuk menantang ide atasan Anda dan semakin Anda berbicara, semakin nyaman melakukannya.

2. Anda akan mendapatkan rasa hormat

Dibutuhkan keberanian untuk menentang atasan secara langsung, tetapi bersikap vokal tentang ide dan pandangan yang valid untuk alasan yang benar akan membuat Anda dihargai tidak hanya oleh rekan kerja, tetapi juga dari atasan Anda.

Baca juga: Ingat, Jangan Katakan 6 Hal Ini ke Rekan Kerja

3. Atasan akan mengingat Anda

Menawarkan pendapat atau ide berharga kepada atasan Anda yang membuatnya tampak baik di hadapan atasannya akan memberi Anda poin bonus. Tidak diragukan lagi akan membuat kesan yang sangat diingat.

4. Keluar dari zona nyaman Anda

Anda dapat tumbuh ketika Anda menerima tantangan dan menghadapi situasi dan skenario yang sulit.

Jika mengutarakan ketidaksetujuan dengan atasan membuat Anda takut, itu pertanda baik. Ini berarti saatnya bagi Anda untuk keluar dari zona nyaman Anda.

Baca juga: Ini Pentingnya Membicarakan soal Gaji dengan Rekan Kerja

Tidak setuju dengan seseorang tidak harus canggung atau menyakitkan. Semuanya bermuara pada bagaimana cara Anda mengatakannya.

Apakah lengan Anda disilangkan ketika Anda berbicara? Itu menunjukkan Anda bersikap defensif. Bukan cara yang baik untuk memulai percakapan.

Apakah nada suara Anda netral atau konfrontatif? Apakah Anda tersenyum atau cemberut? Tips sederhana unruk atasi itu, jika Anda gugup, tarik napas panjang sebelum mengatakan apa yang akan Anda katakan. Anda akan terkejut melihat perbedaannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com