JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Darmawan Prasodjo menilai seluruh stakeholder yang terlibat angkutan Lebaran 2019 mampu memperbaiki tingkat pelayanan.
Ia menegaskan, Presiden Joko Widodo menginginkan kebijakan yang berkelanjutan dalam pelayanan angkutan Lebaran, bukan hanya insidental
“Semua stakeholder cerdas menyelesaikan masalah dan mampu mengoperasikan strategi dengan baik,” kata Darmawan Prasodjo saat Forum Merdeka Barat 9 bertajuk Analisa dan Evaluasi Angkutan Lebaran 2019 di Kantor Staf Presiden, Rabu (19/6/2019).
KSP menjelaskan, para pemangku kebijakan berpijak dari pengalaman menangani angkutan Lebaran pada tahun-tahun sebelumnya dalam menentukan strategi.
Baca juga: AP I Layani 3,7 Juta Orang saat Angkutan Lebaran 2019
Oleh karenanya, pelayanan angkutan Lebaran 2019 dinilai memuaskan para pemudik.
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan (Kemenhub), jumlah kejadian kecelakaan selama musim mudik Lebaran turun dari 1.593 pada 2018 menjadi 550 pada 2019, atau turun 65 persen.
“Jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan pun turun dari 358 orang pada 2018 menjadi 133 orang pada 2019, atau turun 63 persen,” kata Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiadi.
Selain itu, jumlah pemudik yang menggunakan angkutan umum pada 2019 turun sekira 1,31 persen dibandingkan 2018.
Baca juga: Ini Faktor yang Menyebabkan Penumpang Pesawat Turun di Lebaran 2019
Pada 2018, jumlah pemudik dengan angkutan umum tercatat 19.845.785. Sementara itu, jumlah pemudik dengan angkutan umum pada 2019 yakni 19.585.377.
Jumlah penumpang angkutan jalan mengalami kenaikan 11,56 persen dibandingkan dengan 2018 yakni sebesar 3.974.709 penumpang.
“Puncak arus mudik terjadi pada 31 Mei 2019 (H-5) dan puncak arus balik terjadi pada 9 Juni 2019 (H+3),” ujar dia.
Pada angkutan lebaran 2019, Tol Trans Jawa pertama kali terhubung secara operasional dari Merak-Jakarta sampai dengan Surabaya-Probolinggo.
Berdasarkan data Jasa Marga, jumlah kendaraan meningkat 5,16 persen dari 2.946.131 kendaraan pada 2018 menjadi 3.098.094 kendaraan pada 2019.
“Adapun distribusi arah lalu lintas ke timur sebesar 58 persen, ke barat 25 persen, dan ke selatan sebesar 17 persen,” kata dia.
Berdasarkan survei Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, jumlah sepeda motor yang digunakan mudik turun 12,75 persen dibandingkan 2018 yakni 1.580.016 unit.