Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembang Properti dan Hotel Akan Melantai di Bursa

Kompas.com - 21/06/2019, 18:11 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT DMS Propertindo Tbk, pengembang properti, perhotelan, dan jasa manajemen hotel akan menjadi emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan akan melepas sahamnya ke publik melalui skema penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).

Direktur Utama DMS Propertindo Muhamad Prapanca menjelaskan, perseroan menawarkan 933 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Adapun kisaran harga ditetapkan antara Rp 150-Rp 200 per lembar saham.

"Bersamaan dengan penawaran umum ini, perseroan juga melaksanakan Obligasi Wajib Konversi (OWK) sebesar Rp 270.161.947.504," ujar Prapanca dalam keterangannya, Jumat (21/6/2019).

Baca juga: Perusahaan Layanan TV Berbayar MNC Bakal Melantai di Bursa

Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar penjatahan Penawaran Umum yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek pada Tanggal Penjatahan.

Untuk IPO, perseroan menunjuk PT Danatama Makmur Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi efek. Periode penawaran awal (book building) berlangsung pada tanggal 18 Juni 2019, dengan perkiraan tanggal efektif pada 27 Juni 2019.

Adapun penawaran umum akan dilaksanakan pada 2-3 Juli 2019. Pencatatan perdana saham (listing) di BEI ditargetkan pada 9 Juli 2019 mendatang.

Baca juga: 3 Klub Bola Ini akan Ikuti Jejak Bali United Melantai di Bursa

Perseroan berencana mengalokasikan dana hasil IPO sebesar Rp 100 miliar untuk pembelian lahan potensial di Jawa Barat. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja operasional perseroan dan/atau entitas anak, yaitu PT Padjadjaran Raya dalam bentuk penyertaan modal.

Pendapatan usaha perseroan pada 2018 sebesar Rp 170 miliar, naik Rp 138 miliar atau sebesar 424,71 persen dari pendapatan usaha tahun 2017 yang sebesar Rp 32 miliar. Ini terutama disebabkan adanya penjualan tanah, juga adanya penjualan unit rumah dan pendapatan dari hotel.

Adapun laba tahun 2018 sebesar Rp 13 miliar, naik 18,61 persen dibandingkan pada 2017 yang mencapai Rp 11 miliar. Total aset pada 2018 mencapai Rp 1,227 triliun, tumbuh 6,02 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,158 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com