Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Ingin Impor Buah Indonesia, Argentina Siap Alih Teknologi Pertanian dengan RI

Kompas.com - 26/06/2019, 18:45 WIB
Mikhael Gewati

Editor


KOMPAS.com
 - Argentina ingin meningkatkan kerjasamanya dengan Indonesia terutama di sektor pertanian. Hal ini terungkap saat Presiden Argentina Mauricio Macri bersama isteri, Juliana Awada melakukan lawatan ke Istana Kepresidenan Bogor, Indonesia Rabu (26/6/2019).

Mauricio bahkan mengharapkan Argentina dapat secepatnya mengimpor buah-buah dari Indonesia.

"Kami juga ingin menikmati buah-buah yang ada di Indonesia, begitupun Indonesia dapat belajar untuk bidang teknologi pertanian dari Argentina supaya bermanfaat untuk kedua belah pihak," jelas Mauricio.

Adapun beberapa buah tropis Indonesia yang dipastikan menjadi prioritas untuk diimpor oleh Argentina adalah buah salak, manggis dan nanas.

Gayung pun bersambut. Presiden Joko Widodo didamping Ibu Iriana yang menerima lawatan Maourico merespon positif permintaan tersebut.

Baca jugaJokowi Terima Presiden Argentina

Jokowi bahkan berkomitmen untuk menggenjot kerja sama pertanian dengan Pemerintah Argentina. Pasalnya, baik Indonesia dan Argentinya merupakan negara agraris, sehingga kerja sama di sektor pertanian memiliki potensi ditingkatkan.

"Saya menyambut baik kerja sama pengembangan sistem teknologi pertanian sebagai implementasi dari rencana aksi kerja sama pertanian antara Argentina dan Indonesia," paparnya.

Lebih lanjut, untuk menyukseskan kerja sama kedua negara ini, Presiden Jokowi menyatakan pemerintah ingin mendekatkan pengusaha Indonesia dengan pengusaha Argentina. 

"Di antaranya dengan mengundang partisipasi pengusaha Argentina pada Trade Expo Indonesia," imbuh Jokowi dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima. 

Undang Mentan Amran ke Argentina

Nah, untuk menindaklanjuti upaya peningkatakan kerja sama antara kedua negara, Presiden Mauricio secara khusus mengundang Menteri Pertanian (Mentan) Indonesia, Andi Amran Sulaiman ke Argentina.

Sementara itu, Menteri Amran yang turut hadir menyambut kedatangan Presiden Argentina dan rombongan menyatakan siap menerima undangan khusus dari Presiden Argentina Mauricio Macri beserta wakilnya Gabriela Michetti.

“Indonesia punya potensi besar mamasok produk-produk hortikultura. Argentina adalah salah satu pasar non tradisional yang kami coba akses agar pertanian kita bisa menghasilkan devisa lebih besar,” ujar Amran.

Baca jugaIni Isi Pertemuan Bilateral Indonesia-Argentina

Menurut Amran, Presiden Argentina ingin buah Indonesia bisa secepatnya masuk Argentina. Paling lambat bulan Juli 2019. 

“Tentunya permintaan ini akan kita tindaklanjuti cepat,” tandas Amran.

Menteri Pertanian dijadwalkan menghadiri undangan pemerintah Argentina, selambat-lambatnya pada Juli 2019.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com