Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Menaker: Investasi SDM Kunci Peningkatan Kompetensi Pekerja

Kompas.com - 07/08/2019, 23:52 WIB
Alek Kurniawan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri mengatakan saat ini Indonesia memiliki 21 Balai Latihan Kerja (BLK) Pemerintah.

BLK di bawah pembinaan langsung Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) atau Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP) tersebar di 13 provinsi.

Namun, Menaker menilai jumlah tersebut masih sangat kurang. Meskipun secara keseluruhan, jumlah BLK yang dioperasikan pemerintah pusat dan pemerintah daerah baru sekitar 305 BLK.

Bahkan, jika ditambahkan dengan training center industri dan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Swasta, kapasitas pelatihan pun masih kurang.

"Tentu ini membutuhkan keterlibatan dari semua pihak," jelas Menaker sesuai rilis yang Kompas.com terima, Rabu (7/8/2019).

Baca juga: Tingkatkan Perlindungan Pekerja Migran, Kemnaker Galakkan Desmigratif

Untuk itu, Hanif mendorong seluruh stakeholder ketenagakerjaan, termasuk Serikat Pekerja (SP) atau Serikat Buruh (SB) untuk melakukan investasi sumber daya manusia (SDM).

Menurutnya, upaya penciptaan SDM kompeten dalam jumlah besar membutuhkan partisipasi seluruh pihak.

Hal tersebut disampaikan Menaker saat bertemu dengan Workers Institute of Technology (WIT) dan UNI Malaysia Labour Centre (UNI MLC) dalam rangkaian kunjungan kerja ke Malaysia di Kuala Lumpur.

"Kami ingin mendorong UNI MLC bisa ikut memberikan pemahaman kepada teman-teman serikat buruh di Indonesia tentang pentingnya semacam sekolah yang ada di bawah serikat pekerja," kata Menteri Hanif.

Menaker berharap, SP atau SB di Indonesia dapat mencontoh UNI MLC, di mana mereka juga terlibat dalam pembangunan SDM.

Baca juga: Cegah Perdagangan Manusia, Kemnaker Lakukan Sosialisasi

"Di Indonesia sejauh yang saya tahu, belum ada," terangnya.

Pertemuan Menaker dengan WIT dan UNI MLC merupakan dalam rangka sharing informasi terkait keterlibatan pemerintah, pengusaha, serikat pekerja dalam mengembangkan pelatihan vokasi di Malaysia.

Selain itu, dilakukan pula sharing informasi pembentukan WIT di Malaysia, meliputi kelembagaan dan tata kelola serta sumber pendanaan.

Pertemuan ini juga merupakan upaya penjajakan potensi kerjasama program dan sharing best experiences dalam rangka peningkatan program dan kurikulum di BLK dan Politeknik Ketenagakerjaan milik Kemnaker.

"Kami berharap ke depan juga ada pertukaran pelajar atau instruktur BLK dan Politeknik Kemnaker serta pembentukan sandwich programme yang bekerja sama dengan Politeknik Ketenagakerjaan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com