Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Minyak Arab Saudi Dipastikan Kembali Normal di Akhir September

Kompas.com - 18/09/2019, 08:32 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber Reuters

JEDDAH, KOMPAS.com - Arab Saudi bakal mengembalikan produksi minyaknya yang hilang di akhir September. Mereka pun telah berhasil memulihkan pasokan minyak mentah ke pelanggan dengan jumlah yang sama seperti sebelum serangan terjadi.

Dikutip dari Reuters, Rabu (18/9/2019), Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan, rata-rata produksi minyak di September dan Oktober bakal berada di kisaran 9,89 juta barrel per hari. Mereka memastikan kepada konsumennya bahwa jumlah tersebut kembali normal bulan ini.

"Dalam dua har terakhir kami telah mengatasi kerusakan dan memulihkan lebih dari setengah produksi minyak yang turun akibat serangan teroris," ujar Pangeran Abdulaziz dalam konferensi pers di Jeddah.

Baca juga : Kilangnya Diserang 10 Drone, Saudi Aramco Tunda Rencana IPO

Dia mengatakan, kerajaan bakal mencapai kapasitas produksi minyak hingga 11 juta barrel per hari pada akhir September dan 12 juta barrel per hari di akhir November.

"Pasokan minyak akan dikembalikan ke pasar seperti sebelum serangan yang terjadi pada 3:43 Sabtu pagi," ujar dia.

Adapun serangan tersebut terjadi di kilang Abqaiq dan Khurais milik Aramco. Kedua kilang tersebut adalah fasilitas pemrosesan emas hitam terbesar di dunia, yang hampir setiap harunya memroduksi hingga 5,7 juta barrel per hari, atau lebih dari setengah produksi Arab Saudi, atau 5 persen dari output global.

Kepala Eksekutif Aramco Amin Nasser mengatakan, perusahaan masih melakukan proses perbaikan. Aramco berupaya mengembalikan penyulingan minyak ke kapasitas penuh dan ada cukup produk minyak mentah untuk memasok pasar lokal. Persediaan minyak mentah Aramco adalah lebih dari 60 juta barrel.

"Kita harus mengembalikan produksi di level sebelm serangan pada akhir September," ujar Nasser dalam konferensi pers yang sama.

Aramco sendiri telah memadamkan kebakaran yang terjadi saat serangan dalam rentang waktu 7 jam.

Sementara, Chairman Aramco pada kesempatan yang sama menegaskan, penawaran saham perusahaan produsen minyak terbesar di dunia tersebut bakal dilakukan dalam 12 bulan ke depan. Pasalnya, Kerajaan Arab Saudi pun juga telah berkomitmen untuk mencatatkan saham Aramco di bursa.

Proses IPO akan dilakukan sesuai rencana meski ada serangan. Mengenai persoalan waktu, kata dia, akan bergantung pada kondisi pasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com