Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Program Serasi Jadi Strategi Kementan Tingkatkan Hasil Pertanian

Kompas.com - 23/10/2019, 08:00 WIB
Alek Kurniawan

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berusaha untuk meningkatkan indeks produksi pertanian. Apalagi, Kementan selama ini cukup berhasil dalam meningkatkan indeks produksi.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Indeks Pertanian 2017 yang dirilis pada November 2018 lalu, dalam kurun waktu 2013-2017, indeks produksi tanaman pangan dari tahun ke tahun mengalami kenaikan.

Sementara pada 2013 indeks produksi tanaman pangan hanya 104,41, nilai itu meningkat menjadi 120,12 pada 2017.

Program Selamatkan Rawa, Sejahterakan Petani (Serasi) menjadi salah satu strategi Kementan untuk mewujudkan target Indonesia jadi Lumbung Pangan tahun 2045. Salah satu tantangannya adalah alih fungsi lahan.

Baca juga: Kementan Pastikan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Aman Jelang Musim Tanam

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Sarwo Edhy mengatakan optimalisasi lahan rawa kini jawaban untuk memastikan ketahanan pangan Indonesia terus terjaga di masa depan, terutama dengan terus meningkatnya kebutuhan konsumsi masyarakat.

Adapun tujuan utama dari program Serasi adalah optimalisasi lahan yang terintegrasi dengan upaya peningkatan taraf hidup petani melalui bantuan pengembangan sistem irigasi di lahan rawa dan komoditas pertanian/peternakan.

“Kegiatan Serasi tidak hanya fokus pada pekerjaan kontruksi atau perbaikan jaringan irigasi dan pengolahan tanah di lahan rawa,” kata Sarwo Edhy, melalui rilis tertulis, Selasa (22/10/2019).

Baca juga: Kementan Kucurkan Rp 600 Miliar untuk Program Serasi di Kalsel

Namun, lanjut Sarwo Edhy, lokasi-lokasi yang masuk ke wilayah Serasi akan mendapatkan bantuan sarana produksi pertanian, seperti herbisida, dolomit, benih, pupuk hayati, ternak (itik), hortikultura, dan bantuan lainnya dari pemerintah.

Dia menjelaskan, sesuai dengan Permentan No. 40.1/PERMENTAN/RC.010/10/2018 tentang Pedoman Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani Berbasis Pertanian Tahun 2019, program Serasi adalah program pengelolaan lahan rawa pasang surut/lebak melalui optimalisasi pemanfaatan lahan rawa.

Kementan memberikan bantuan sebanyak 118 alat mesin pertanian (Alsintan) kepada Provinsi Sumatera Selatan.KOMPAS.com/ALEK KURNIAWAN Kementan memberikan bantuan sebanyak 118 alat mesin pertanian (Alsintan) kepada Provinsi Sumatera Selatan.

Peningkatan peran

Selain itu, program ini merupakan upaya peningkatan peran petani dan Kelompok Tani/Gabungan Kelompok Tani, penumbuhan dan pengembangan Kelompok Tani untuk melaksanakan Usaha Tani, serta pengembangan kawasan dan/atau cluster berbasis korporasi petani.

Sarwo Edhy menambahkan, Kementan tidak hanya akan fokus dalam pengembangan sistem irigasi. Program optimasi lahan rawa di Kementan masih akan didesain secara terintegrasi dengan pengembangan komoditas pertanian dan sumber daya manusia (SDM).

Untuk diketahui, Kementan tahun ini melalui program Serasi akan mengoptimalkan lahan rawa dan pasang surut seluas 500.000 hektar (ha) di enam provinsi. Kemudian, target ini direvisi menjadi 400.000 ha di tiga provinsi, yaitu Sumsel, Kalsel, dan Sulsel.

Baca juga: Program Serasi Tekan Kebakaran Lahan dan Tingkatkan Pendapatan Petani

Adapun lokasi Serasi di Kalimantan Selatan berada di sembilan kabupaten, yaitu Banjar, Batola, Hulu Sungai Selatan, Tanah Laut, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, Tapin, Balangan dan Tabalong.  Untuk Sulawesi Selatan terdapat di Kabupaten Bone, Wajo, Sopeng, Sidrap dan Kabupaten Pinrang.

Sedangkan lokasi di Sumatera Selatan berada di sembilan kabupaten, yaitu Banyuasin, Musi Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir, OKI Timur, Musi Rawas Utara, PALI, Ogan Komering Ulu (OKU) dan Muara Enim.

Sarwo Edhy menjelaskan, pembenahan sarana dan prasarana merupakan salah satu fokus program Serasi. Termasuk, pembenahan saluran air ke sawah.

Baca juga: Kementan Targetkan 60 Persen Lahan Serasi Ikut Asuransi

“Sawah rawa itu, kalau kemarau kering dan jika musim hujan dia tergenang air,” katanya.

Program Serasi ini juga meliputi perbaikan lahan sawah rawa. Sistem tata air diatur, dan infrastruktur lain yang dibutuhkan akan dipenuhi seperti alat olah lahan, traktor roda dua, traktor roda empat.

"Dengan pengelolaan air yang lebih baik, harapannya, sawah rawa bisa digarap sepanjang tahun, baik musim kemarau maupun musim hujan. Dengan begitu, petani bisa tidak hanya menanam padi sekali dalam setahun, tetapi dua atau tiga kali setahun," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com