Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pembangunan Mangkrak, Kasus Meikarta Terbanyak Dilaporkan ke YLKI

Kompas.com - 14/01/2020, 18:40 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sempat mengalami masalah pembanguan yang mangkrak pada tahun 2018 sampai dengan pertengahan tahun 2019, membuat kasus Meikarta menjadi masalah paling banyak diadukan ke YLKI atau Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia

"Permasalahannya sebenarnya hampir sama seperti tahun 2018 sebelumnya, yaitu soal mangkrak," kata Rio Priambodo Tim Pengaduan YLKI di Kantornya di kawasan Pancoran Barat, Jakarta Selatan, Selasa (14/1/2020).

Data YLKI menyebutkan, terdapat lima besar kasus properti yang diadukan masyarakat, yakni dari pelaku usaha Meikarta 7,4 persen, Apartemen Puncak Permai, KPR Mandiri, Arya Kencana dan Cempaka Wenag masing-masing 2,4 persen pengaduan dengan toyal 61 pengembang yang diadukan.

Baca juga: Sempat Diisukan Mangkrak, Apa Kabar Meikarta Saat Ini?

Rio menyebut masalah pembangunan yang mangkrak membuat sistem refund menjadi sulit untuk dibayarkan oleh pihak pengembang.

"Ketika mangkrak sistem refund-nya juga susah, ketika mau bangun enggak bisa, akhirnya refund dipersulit dan memang itu yang banyak diadukan oleh konsumen YLKI," ujar Rio.

Rio menyebut sejak tahun 2019, YLKI sudah mendorong terbitnya Permen tentang PPJB (perjanjian pengikatan jual beli) untuk melindungi konsumen dalam komoditas perumahan.

"Oleh sebab itu kita berharap tidak cuma di Meikarta tapi perumahan-perumahan lain yang serupa permasalahannya bisa teratasi dengan PPJB tersebut," jelas Rio.

Baca juga: Sederet Insentif Pemerintah untuk Mendorong Sektor Properti

Data YLKI menyebut permasalahan perumahan yang muncul sebanyak 26,1 persen terkit dengan pembangunan, 23,8 persen terkait dengan refund, 9,5 persen terkait dokumen dan sertifikasi bangunan.

Kemudian 5,9 persen terkait dengan sistem transaksi, 1,1 persen terkait promosi, 3,5npersen fasum / fasos dan PPJB dan 1,1 persen terkait dengan IPL.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com