Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Corona, Luhut Perkirakan Investasi 500 Juta Dollar AS Bakal Melayang

Kompas.com - 20/02/2020, 21:31 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kordinator (Menko) Kemaritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, semenjak wabah virus corona mewabah, investasi di Indonesia ikut terhambat.

PT Vale Indonesia misalnya yang sedang membangun smelter di Sulawesi dengan nilai investasi 5 miliar dollar AS. Proyeknya kini terhambat lantaran banyak pekerjanya asal China.

"Sekarang ini investasi di Sulawesi kira-kira 5 miliar dollar AS, itu kalau dua bulan tertunda kita akan kehilangan 500 juta dollar AS. Dampak itu besar sekali terhadap ekonomi kita dengan kondisi seperti ini," katanya di Jakarta, Kamis (20/2/2020).

Baca juga: Luhut: Hanya 2 Juta Wisman China Masuk RI Saja Sudah Ribut...

Menurut Luhut, pekerja di PT Vale Indonesia rata-rata merupakan tenaga kerja asing (TKA) asal China.

Sebelum ramai virus corona, para pekerja tersebut pulang ke China untuk merayakan Imlek. Namun akibat mewabahnya corona, hingga kini para pekerja itu belum kembali ke Sulawesi.

"Dan penundaan pegawai dari luar Indonesia itu berdampak kepada jalannya investasi di kita. Pas mau mulai konstruksi, terjadilah corona virus sehingga sekarang pegawai Tiongkoknya itu tertunda datang," ujarnya.

Baca juga: Erick Thohir Tunjuk Agus Martowardojo Jadi Komisaris Utama BNI

Saat ini kata Luhut, pemerintah sedang membahas terkait izin pemulangan pekerja dari China ke Indonesia. Sebab, tanpa pekerja tersebut, proses konstruksi serta pembuatan lithium baterai tak berjalan sesuai rencana.

"Saat ini sedang kita selesaikan, apakah pegawai atau labour dari Tiongkok masih bisa dibolehkan datang ke Indonesia. Karena sebenarnya dari WHO tidak ada larangan dari Tiongkok ke Indonesia, kecuali Wuhan," ujarnya.

Di sisi lain, Luhut mengaku investasi Vale Indonesia sempat terkendala analisis dampak lingkungan (Amdal). Namun, permasalahan tersebut telah dituntaskan oleh BKPM.

Baca juga: Erick Thohir Mau Bubarkan 5 Anak Usaha Garuda Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com