Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Dari Umrah, RI Paling Banyak Kirim Turis ke Arab Saudi

Kompas.com - 24/02/2020, 13:04 WIB
Muhammad Idris,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keuangan Arab Saudi HE Mohammed Al-Jadaan di Riyadh, Arab Saudi, di sela-sela pertemuan G20 pada Minggu (23/2/2020).

Dikatakan Sri Mulyani, dalam pertemuan tersebut, dirinya memberikan pandangan tentang pentingnya pembahasan isu perpajakan internasional.

Era digital memberikan tantangan baru di sektor perpajakan internasional karena perusahaan bisa memperoleh pendapatan tanpa harus menempatkan perusahaannya di negara tersebut.

Di ibu kota Arab Saudi itu, Sri Mulyani membeberkan bahwa kedua negara perlu melakukan penguatan dalam sejumlah bidang. Salah satu yang paling potensial yakni pariwisata.

Baca juga: Sri Mulyani Kantongi Data Transaksi WNI di Luar Negeri Senilai Rp 3.674 Triliun

"Saat ini, turis dari Indonesia, dalam skema ibadah umrah, merupakan yang terbesar di Arab Saudi. Hal ini mengingat kuota haji yang terbatas dan masa tunggu haji yang lama," kata Sri Mulyani, dikutip dari akun Instagram pribadinya, Senin (24/2/2020).

Data Kementerian Agama mencatat, total jemaah umrah Indonesia tahun 2018 saja mencapai 1.050.000 orang.

Sri Mulyani lalu bicara terkait investasi. Salah satu hasil survei menunjukkan bahwa dalam beberapa periode terakhir, investasi dari Amerika dan China mengalami penurunan, sedangkan dari Jepang relatif stabil.

"Pada sisi lain, invetasi dari Arab Saudi meningkat cukup signifikan. Kondisi dapat dioptimalkan untuk meningkatkan investasi Arab Saudi di Indonesia," kata dia.

Baca juga: Sri Mulyani: Tidak Boleh Ada Lagi Negara Tax Haven

Investasi Arab Saudi dapat juga disalurkan melalui Sovereign Wealth Fund (SWF) yang saat ini sedang dibentuk oleh Indonesia untuk penyediaan pembiayaan bagi pembangunan ibu kota baru dan Aceh.

SWF akan dibentuk sebagai badan penyatuan dana investasi untuk mengelola investasi langsung yang bertujuan memberikan dampak yang lebih besar bagi perekonomian Indonesia melalui investasi domestik.

Menteri Keuangan Arab Saudi menyepakati sektor-sektor potensial yang dapat dikembangkan tersebut.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Di sela Pertemuan G20, pada tanggal 23 Februari 2020 saya mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Keuangan Arab Saudi H.E. Mohammed Al - Jadaan di Riyadh, Saudi Arabia. Dalam pertemuan tersebut, saya memberikan pandangan tentang pentingnya pembahasan isu perpajakan internasional. Era digital memberikan tantangan baru di sektor perpajakan internasional dimana perusahaan bisa memperoleh pendapatan tanpa harus menempatkan perusahaannya di negara tersebut. Ini menimbulkan permasalahan perpajakan apabila tidak ada kesepakatan bersama. Indonesia sangat mendukung hasil kerja OECD dan Kerangka Kerja Inklusif (Inclusive Framework) dalam merumuskan arsitektur sistem pajak internasional pada abad ke-21 berdasarkan dua pilar, yaitu Pilar 1 yang dirancang untuk mengatasi ketegangan global terkait dengan perpajakan digitalisasi ekonomi, dan Global Anti Base Erosion (GloBe) di bawah Pilar 2, yang bertujuan untuk mengatasi masalah BEPS yang tersisa. Sementara itu dalam upaya penguatan kerjasama bilateral Indonesia-Arab Saudi sektor pariwisata merupakan sektor potensial yang dapat diperkuat bagi kedua negara. Saat ini, turis dari Indonesia, dalam skema ibadah umrah, merupakan yang terbesar di Arab Saudi. Hal ini mengingat kuota haji yang terbatas dan masa tunggu haji yang lama. Terkait investasi, salah satu hasil survey menunjukkan bahwa dalam beberapa periode terakhir, investasi dari Amerika, China mengalami penurunan sementara dar Jepang relatif stabil. Pada sisi lain, invetasi dari Arab Saudi meningkat cukup signifikan. Kondisi dapat dioptimalkan untuk meningkatkan investasi Arab Saudi di Indonesia. Investasi Arab Saudi dapat juga disalurkan melalui Sovereign Wealth Fund (SWF) yang saat ini sedang dibentuk oleh Indonesia untuk penyediaan pembiayaan bagi pembangunan ibukota baru dan Aceh. SWF akan dibentuk sebagai badan penyatuan dana investasi untuk mengelola investasi langsung yang bertujuan memberikan dampak yang lebih besar bagi perekonomian Indonesia melalui investasi domestik. Menteri Keuangan Arab Saudi menyepakati sektor-sektor potensial yang dapat dikembangkan tersebut.

A post shared by Sri Mulyani Indrawati (@smindrawati) on Feb 23, 2020 at 3:47pm PST

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Whats New
Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Whats New
Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Whats New
Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Whats New
MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

Whats New
Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Whats New
Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Whats New
Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Whats New
Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Rilis
Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang 'Berkeringat' Berikan Kredit

Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang "Berkeringat" Berikan Kredit

Whats New
Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Whats New
Operasi Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap 1 Terus Dijaga Keandalannya

Operasi Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap 1 Terus Dijaga Keandalannya

Whats New
Kota Tual dan Kepulauan Aru Jadi Lokasi Modeling Penangkapan Ikan Terukur KKP

Kota Tual dan Kepulauan Aru Jadi Lokasi Modeling Penangkapan Ikan Terukur KKP

Whats New
Prabowo Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, BI: Kami Akan Terus Bersinergi...

Prabowo Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, BI: Kami Akan Terus Bersinergi...

Whats New
Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com