Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Diprediksi Masih Lesu Sepanjang Hari Ini

Kompas.com - 13/03/2020, 09:14 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah ditutup dalam zona merah pada perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (11/3/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bakal tertekan hari ini.

IHSG kemarin ditutup pada level 4.895,74 atau turun 258,35 persen (5,01 poin).

Direktur Anugrah Mega Investama, Hans Kwee mengatakan, penurunan IHSG masih berpotensi terjadi hari ini.

 

Baca juga: Ini 3 Faktor Penyebab IHSG Terus Merosot Menurut OJK

Apalagi indeks Dow Jones mengalami masa terburuk setelah anjlok 9,9 persen pada penutupan Wall Street pagi tadi.

"Dampaknya sih bisa masih turun (IHSG). Karena Dow Jones masuk masa terburuk tapi Dow Futures masih agak perlahan naik walau ditutup turun tipis. Eropa juga masih jelek pasarnya," kata Hans kepada Kompas.com, Jumat (13/3/2020).

Hans mengatakan pelemahan di pasar Eropa terjadi karena kebijakan AS yang memberlakukan pembatasan perjalanan selama 30 hari kepada warga eropa yang akan ke AS.

"Yang dilihat itu dampak ekonominya yang menyebabkan penurunan aktifitas ekonomi kedepannya. Nah ini menyebabkan pasar (Eropa) negatif," tegasnya.

Baca juga: IHSG Jeblok, Saatnya Investor Balik ke Pasar Modal

Sementara itu bursa saham Wall Street juga terlihat anjlok karena pasar kecewa dengan kebijakan fiskal dan moneter yang diluncurkan President Trump.

Market menilai, kebijakan fiskal ini dirasa tidak cukup mendorong mengembalikan kepercataan pasar untuk mengembalikan ekonomi mereka.

"Akibat ini market di AS meyakini, tidak lama lagi mereka akan segera masuk ke periode resesi akibat corona ini," jelasnya.

Beberapa insentif yang dijanjikan juga tidak kunjung terealisasi. Misalkan saja stimulus pasar repo dan pemotongan pajak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com