Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 4 Platform Penyedia Penginapan yang Terimbas Krisis

Kompas.com - 09/05/2020, 19:00 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) yang terpukul akibat pandemi, sektor industri pariwisata seperti penyedia hotel juga ikut terimbas.

Tak sedikit para penyedia hotel yang berbasis platform terkena imbasnya sehingga mengharuskan mereka memecat karyawannya bahkan harus gulung tikar. Berikut beberapa platform penyedia hotel murah yang terimbas krisis pandemi.

1. Traveloka

Traveloka sebagai start up terbesar dalam penyedia hotel, juga terimbas akibat pandemi virus Corona.

Melansir dari Nikei Asia Review, perusahaan ini dikabarkan memberhentikan sebagian besar staffnya yang terdiri dari 100 orang atau 10 persen karyawan di startup ini. Sementara karyawan yang masih bekerja mendapatkan separuh dari gaji reguler mereka.

2. Airy Room

Baru-baru ini Airy Room dikabarkan menutup operasionalnya secara permanen mulai tanggal 31 Mei 2020.

Bahkan, mengutip dari DealStreetAsia, sebelum mengambil keputusan penutupan operasional ini dilakukan, Airy Room telah memberhentikan sekitar 70 persen stafnya pada bulan April yang lalu.

Baca juga: Bisnis Terdampak Virus Corona, Airbnb Dapat Utang Rp 15,6 Triliun

Airy Room dulunya didirkan sejak tahun 2015 dan bekerjasama dengan Traveloka. Pada bulan Januari yang lalu, Airy Room telah resmi mengangkat Alfonso Kodotatie mantan eksekutif Traveloka untuk menggantikan Co-Founder Airy Room sebelumnya Danny Handoko.

3. Airbnb

Platform yang lebih dikenal sebagai penyedia penginapan unik ini baru-baru ini juga dikabarkan mengalami krisis dan harus memberhentikan 1.900 orang karyawannya.

Mengutip dari DealStreetAsia Co-Founder dan CEO Airbnb Brian Chesky mengatakan hal ini dilakukan untuk memangkas anggaran. Tahun 2020 menurut Airbnb adalah tahun yang cukup keras bagi mereka, pendapatan Airbnb diperkirakan takkan mencapai setengah dari penghasilan sebelumnya di tahun 2019.

4. OYO Hotels & Homes

Start Up penginapan low budget OYO akibat pandemi mengalami penurunan okupansi lebih dari 50 persen secara global berdasarkan data April 2020.

Hit of PR and communications OYO Indonesia Meta Rostiawati mengatakan perusahaannya akan terus melakukan strategi untuk menyelamatkan kondisi finansial.

OYO secara global akan fokus untuk menjaga kekuatan finansial dan independensi yang menjadi kunci bagi operasional dan performa bisnis perusahaan.

Sebagai langkah kongkretnya OYO akan memastikan sumber pendapatan terus optimal baik dari sisi bisnis akomodasi maupun non akomodasi dan OYO memastikan tetap memberikan layanan terbaik mereka kepada pelanggannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com