Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi Minus 7,8 Persen, Jepang Alami Resesi meski Tak Lockdown

Kompas.com - 17/08/2020, 16:17 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

TOKYO, KOMPAS.com - Perekonomian Jepang minus 7,8 persen pada kuartal kedua tahun ini.

Dikutip dari The New York Times, Senin (17/8/2020), kinerja perekonomian Jepang pada kuartal II-2020 merupakan yang terburuk sejak pandemi Covid-19 yang menyebabkan berbagai aktivitas terhenti.

Kontraksi pertumbuhan ekonomi yang dialami Jepang terjadi dalam tiga kuartal berturut-turut.

Kontraksi untuk kuartal II tahun ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan kuartal I yang sebesar 0,6 persen. Adapun jika dihitung secara tahunan, pertumbuhan ekonomi Jepang sudah minus 2,2 persen.

Baca juga: Sudah 12 Negara yang Kini Alami Resesi

Kontraksi ekonomi dialami Jepang terjadi meski negeri dengan perekonomian terbesar setelah Amerika Serikat dan China tersebut tidak memberlakukan lockdown atau isolasi total.

Perekonomian Jepang sebelumnya telah melemah akibat kenaikan pajak dan kian dibebani oleh perlambatan permintaan dari China serta serangkaian bencana alam yang dialami pada musim gugur yang lalu.

Jepang pun menjadi salah satu negara maju yang mengalami resesi untuk pertama kali setelah pandemi melanda. Pasalnya, pandemi virus corona mengakibatkan penurunan ekspor serta merosotnya sektor pariwisata di Negeri Sakura.

"Total dampak pandemi terhadap perekonomian hingga saat ini hampir sama seperti krisis keuangan pada 2008," ujar ekonom Japan Research Institute, Michinori Narusa.

Narusa menjelaskan, ketika krisis keuangan terjadi, proses hingga akhirnya mencapai titik terburuk terjadi secara perlahan. Sementara pada krisis yang diakibatkan oleh pandemi saat ini segala sesuatu terjadi dengan tiba-tiba.

Baca juga: Ini 10 Negara Jatuh Resesi akibat Pandemi, Bagaimana dengan Indonesia?

Namun demikian, perlambatan perekonomian Jepang tidak seburuk Amerika Serikat yang mengalami kontraksi perekonomian hingga 9,5 persen pada kuartal II tahun ini.

Tekanan ekonomi di Amerika Serikat telah menghilangkan pertumbuhan ekonomi yang diupayakan oleh Negeri Paman Sam dalam lima tahun terakhir.

Inggris pun mengalami kondisi lebih buruk, dengan pertumbuhan ekonomi minus hingga 20,4 persen secara kuartalan berdasarkan data yang dirilis pekan lalu.

Jepang pun mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan pada akhir kuartal kedua. Hal tersebut diakibatkan oleh stimulus yang digelontorkan pemerintah Jepang yang setara dengan hampir 40 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut mulai memberikan dampak.

Adapun stimulus tersebut meliputi bantuan langsung tunai hingga pinjaman dengan kredit 0 persen.

Paket stimulus tersebut membantu dalam menekan angka pengangguran serta tingkat kebangkrutan terjaga rendah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bapanas Ungkap Ada Transaksi Jual-Beli Kuota Impor Bawang Putih

Bapanas Ungkap Ada Transaksi Jual-Beli Kuota Impor Bawang Putih

Whats New
Kemendagri Minta Kepala Daerah Cek Harga-harga Komoditas yang Naik Jelang Idul Adha

Kemendagri Minta Kepala Daerah Cek Harga-harga Komoditas yang Naik Jelang Idul Adha

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 2025 Hanya Dipatok di Kisaran 5 Persen, Sri Mulyani: Ini Ambisius, tapi Realistis..

Pertumbuhan Ekonomi 2025 Hanya Dipatok di Kisaran 5 Persen, Sri Mulyani: Ini Ambisius, tapi Realistis..

Whats New
Pemerintah 'Pelototi' Kenaikan Harga Bawang Merah, Cabai Merah, dan Gula Pasir

Pemerintah "Pelototi" Kenaikan Harga Bawang Merah, Cabai Merah, dan Gula Pasir

Whats New
Kekhawatiran dan Harapan Pengusaha Usai Pergantian Kepala Otorita IKN

Kekhawatiran dan Harapan Pengusaha Usai Pergantian Kepala Otorita IKN

Whats New
Kinerja Manufaktur Merosot, Kemenperin Sebut Imbas Permendag Kemudahan Impor

Kinerja Manufaktur Merosot, Kemenperin Sebut Imbas Permendag Kemudahan Impor

Whats New
Tugas Berat Destry Damayanti sebagai Deputi Gubernur Senior Periode Kedua

Tugas Berat Destry Damayanti sebagai Deputi Gubernur Senior Periode Kedua

Whats New
Kamis, Serikat Buruh Akan Gelar Demo Tolak Tapera di Depan Istana

Kamis, Serikat Buruh Akan Gelar Demo Tolak Tapera di Depan Istana

Whats New
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 69 Diperpanjang, Simak Syarat dan Caranya

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 69 Diperpanjang, Simak Syarat dan Caranya

Whats New
Sri Mulyani Sebut Program Makan Bergizi Penting buat Perbaikan SDM

Sri Mulyani Sebut Program Makan Bergizi Penting buat Perbaikan SDM

Whats New
Google PHK 100 Karyawan di Unit Cloud

Google PHK 100 Karyawan di Unit Cloud

Whats New
Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat Selesai Dibangun, Kereta Otonom IKN Siap Diuji Coba Agustus

Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat Selesai Dibangun, Kereta Otonom IKN Siap Diuji Coba Agustus

Whats New
Pertamina Pastikan Kesiapan Pasok Energi Hijau di IKN

Pertamina Pastikan Kesiapan Pasok Energi Hijau di IKN

Whats New
Relaksasi Kebijakan Ekspor Pertambangan, Beberapa Konsentrat Kini Bisa Diekspor

Relaksasi Kebijakan Ekspor Pertambangan, Beberapa Konsentrat Kini Bisa Diekspor

Whats New
Kekhawatiran Finansial Terbesar adalah Tak Punya Uang Saat Pensiun

Kekhawatiran Finansial Terbesar adalah Tak Punya Uang Saat Pensiun

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com